Hari pertama dilaksanakannya kampanye ini, kelompok kami sudah kedatangan tamu di mana terdapat sejumlah mahasiswa yang sedang menggalang dana untuk korban merapi, ini membuat kami sedikit canggung dikarenakan mereka yang mondar – mandir di jalan namun hanya saat lampu merah saja sehingga tidak terlalu mengganggu, hari pertama dibagi menjadi 3 kelompok dimana masing – masing 2 orang yang berjaga, ada yang berjaga di seberang jalan, ada yg di pinggir serta di dekat palang pipa, saat pertama kali di pasang banyak orang – orang yang penasaran, dari pejalan kaki hingga pengendara kendaraan bermotor, saat melakukan kampanye ini kami dibantu oleh beberapa polisi serta ada yang sampai menggunakan toa agar lebih efektif, pada hari pertama pembagian peluit disertai himbauan untuk menyeberang di zebra cross sangat cepat habis dikarenakan banyak yang menyeberang sembarangan, yg beralasan tidak tahu kalau itu melanggar, terdapat lampu merah di mana selalu disangka ada zebra cross juga.
Pendekatan yang kami laksanakan pada hari pertama yaitu: menjelaskan bahaya menyebreang sembarangan pada pejalan kaki yang sudah terlanjur menyeberang sembarangan juga kepada orang yang baru mau menyeberang jalan, sebanyak 212 buah pluit dibagikan pada hari pertama, setelah habis maka kami merapihkan palang pipa serta spanduk yang dipasang agar tidak hilang, polisi juga menyarankan untuk dibawa pulang terlebih dahulu karena mereka tidak dapat menjamin keamanan disana.
Pada saat hari kedua kami membagikan 192 pluit, seperti halnya hari sebelumnya, konsentrasi kami terpecah saat adanya isu tawuran oleh sekelompok pelajar, sedangkan masalah strategi kami dalam mensosialisasikan menyeberang yang aman yaitu dengan konsen pada satu titik saja dikarenakan lokasi itu tergolong favorit sebagai tempat menyeberang, dan menurut saya itu lebih efektif dikarenakan saat hari pertama lokasi yang cukup luas menyulitkan kelompok kami. Tolok ukur dari kampanye ini jangka pendeknya sudah terlihat, yaitu ada beberapa orang yang melihat palang pipa yang kami pasang serta spanduk yang menunjukkan pada temannya yang mungkin tidak tahu untuk menyeberang di zebra cross, sayangnya momen itu tidak dapat terdokumentasikan dikarenakan sifatnya yang spontan, satu lagi yaitu saat pembagian pluit saat sudah memasuki jam sibuk terbukti hanya sedikit yang dibagikan kepada para penyeberang jalanm akhirnya kelompok kami berinisiatif untuk membagikan kepada para pejalan kaki, respon mereka sangat baik karena mereka kebanyakan bertanya apa itu, lalu dengan stiker yang kami buat mereka melihat dan langsung mengetahui kalau itu tentang menyeberang yang benar.
Pada hari terakhir terlihat juga orang yang menunjukkan palang pipa kepada temannya lalu menyeberang pada tempatnya, namun ada beberapa yang masi melanggar itu pun mereka menjadi malu saat melihat kelompok kami memergokinya ( biasanya orang yang di beri tahu meminta maaf serta akan menyeberang yang benar serta berterima kasih atas kampanye ini, kami akan menyertakan video anggapan masyarakat atas diadakannya kampanye ini). Palang pipa, sign board serta spanduk tetap dipasang agar para pejalan kaki mengingat agar selalu menyeberang pada tempatnya, karena itu demi keselamatannya sendiri.
Saya tegaskan kepada sebagian orang yang sudah diberitahu namun masi berulah, prinsip yang saya pegang yaitu : JIKA ANDA TIDAK MENGHARGAI NYAWA ANDA SENDIRI MAKA KAMI TIDAK DAPAT BERBUAT LEBIH!!! Mungkin kalimat itu yang pantas untuk para orang yang masih tetap menyeberang sembarangan, karena memang kenyataannya sangat bahaya untuk menyeberang sembarangan di sana, lalu lintasnya ramai benar!
Leave a Reply