Melanjutkan tulisan ini, sepeda beroda tiga yang dibangun di waktu sela, sudah mendekati rampung.
Dua rem belakangnya belum sempurna, tapi lumayan dapat melambatkan laju sepeda. Untuk rem depan, masih perlu dicarikan cakram yang tepat dan dibuatkan ‘pegangan’ (bracket) untuk kalipernya. Yang ada sekarang mentok pada dinamo.
Kemarin ini sempat berputar-putar sekeliling komplek. Lumayan stabil, walau memang butuh penyesuaian sewaktu mengendarainya. Perangkat modular yang disambungkan dengan dua plat besi tebal di belakang, mengeliat, tidak kaku (rigid) ketika sepeda dibelokkan ke sana dan ke mari.
Ada sebuah ide, sepeda beroda tiga ini digunakan untuk menjadi perpustakaan keliling. Ia dapat dikendarai santai masuk dan keliling kampung kota membawa buku-buku, dan berhenti di satu pojok jalan, membuka tiga bilah papan sampingnya menjadi rak. Di atas rak-rak itu dapat disusun bubuk-buku yang kiranya dapat menarik warga yang ingin membaca.
Ide lain adalah menggunakan sepeda kargo belakang ini menjadi alat berjualan bakmi, kopi, atau lainnya.
Mari bergembira. Bikin-bikin!
Leave a Reply