1999_Agustus_Edisi 103_selip:
membidik di rubrik jodoh
Bujangan 49, 168148, Jawa, Khatolik, SE, manajer, jujur penyayang, pengertian, tidak minum/rokok/judi, Jakarta. Mengidamkan gadis maks 38, min 160, Katholik, manis, menarik, pengertian, sabar, jujur, setia, siap nikah, Jakarta. K-687/07/99
Setiap hari, ratusan surat masuk ke dapur kontak jodoh harian Kompas. Hal ini memperlihatkan minat warga masyarakat terhadap pelayanan cuma-cuma semacam ini. Berdasarkan pengamatan pengasuh rubrik jodoh di Kompas, pengirimnya sangat beragam, mulai dari masarakat ekonomi lemah, tingkat pendidikan rendah, pengangguran, sampai orang dengan status sosial tinggi serta berpendidikan tinggi. Perbandingan antara pria dan wanita agak seimbang berasal dari bermacam-macam etnis, termasuk keturunan Arab, India. Setiap orang memang sangat mudah mengakses jasa ini, persyaratannya sederhana saja, minimal 27 tahun untuk wanita, sedangkan pria. Pendaftaran hanya memberikan forocopy KTP, surat keterangan (untuk janda/duda) dan akte cerai (untuk janda/duda) syarat lain yang harus disertakan adalah: agama, suku bangsa, pekerjaan, tinggi berat badan, karakter kepribadian(misalnya).
Tak sekedar ruang untuk berkenalan, rubrik jodoh merefleksikan bayangan ideal seseorang tentang calon pasangan hidupnya. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ruly Karnadi mengenai pemilihan teman hidup oleh pria dari etnis Tionghoa pada sebuah biro jodoh, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian responden tidak masalah jika calon pasangan hidupnya mengenakan kacamata (78,95%). Mereka juga kebanyakan menginginkan pasangan dengan wajah bulat telur (oval), tidak gemuk dan ramping, serta bisa memasak.
Sumber: Muehibaur, jen. “The Cemistry of Love”. Mix’n match; “Scents and Sexuality”, Dectronic Telegraph, 9 Agustus 1997, Issue 806, Hurgronje, C. Snouck, Dr. “Aceh : Rakyat dan Adat istiadatnya”, Seri INIS 28@ : Jakarta 1996
Leave a Reply