Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Bemoskop di Kementrian ESDM

Written in

by

Sabtu, 11 Oktober 2014. BioBemo diundang untuk memeriahkan Malam penganugerahan penghargaan Festival Sadar Energi 2014.

Ada tulisan menarik di situs kegiatannya:

Pak Kinong dan Bemo Listrik Ramah Lingkungan

Jika sudah banyak yang tahu bahwa bemo listrik sedang dikembangkan oleh Enrico Halim, sekarang mimin akan ajak kamu berkenalan dengan Sutino alias Pak Kinong (55) pengemudi bemo listrik yang dikembangkan oleh Enrico Halim. Sehari-harinya Pak Kinong menarik bemo (baik listrik mau pun bemo bensin)dengan trayek Sudirman-Karet sejauh 2 km (pp). Dengan bemo listrik yang baterainya terisi penuh, setiap hari Pak Kinong bisa 20 kali bolak-balik menarik penumpang. Tenang saja, tarif bemo listrik dan bemo bensin tetap sama, tidak ada perbedaan tarif untuk penumpang.

Pak Kinong mengakui banyak keuntungan yang didapat dengan menarik bemo listrilk“Selain ramah lingkungan, bemo ini bebas polusi dan hemat energi”, kata Pak Kinong. Dikatakan hemat energi karena biaya untuk mengisi ulang bemo ini hanya sekitar Rp15.000/isi ulang. “Kalau dibandingkan dengan isi bensin, jelas lebih hemat. Untuk bemo bensin sehari harus mengeluarkan Rp60.000 untuk bahan bakar”

Bemo listrik Pak Kinong akan penuh terisi jika dicharge selama kurang lebih enam jam. Dengan diisi selama enam jam, bemo listrik bisa menempuh jarak 40 km atau lebih.

Selain beroperasi di trayek rutinnya, setiap siang Pak Kinong juga memarkir bemo listrik di halaman sekolah. Buat cari penumpang? Bukan. Di siang hari, bemo listrik Pak Kinong disulap jadi perpustakaan keliling. Kalau pagi dan sore hari muatan bemo adalah penumpang, maka di siang hari bemo listrik diberi muatan buku-buku bacaan untuk anak SD, SMP dan SMA. Dalam seminggu, Pak Kinong bisa mendatangi lima sekolah dengan bemo listriknya. “Baru bisa mendatangi sekolah-sekolah di sekitaran Tanah Abang”, kata Pak Kinong. “Senang rasanya bisa melihat anak-anak yang tertarik pada bemo jadi ikut tertarik dengan buku bacaan yang dibawa”. Buku bacaan untuk bemo listrik Pak Kinong didapatkan dari berbagai macam sumber. Sudah hemat energi, ramah lingkungan, bemo listrik pun ternyata peduli pada pendidikan, ya! Ada yang tertarik naik dan menyumbang buku? 🙂