1996_ mula Januari_Edisi 036_jalan:
TINKA POLA : Mainan konstruksi kelahiran Temanggung
Berawal dari kata tingkah-polah, mainan konstruksi pasak-lubang ini berkibar dengan nama Produk Tinka Pola, yang terdiri dari empat seri tokoh; Si orang-orangan “Tinki”, Si kucing “Kiti”, Si anjing “Dogi”, dan Si burung-ayam “Birdi”.
Bermula dari hasrat mengembangkan potensi kerajinan tangan Nusantara, PT. Prasidha Adhikriya sejak bulan Agustus 1995 mulai memberikan pelatihan kepada sekitar 70 orang warga Desa Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah. Hasilnya, paling tidak ada 2.000 buah produk Tinka Pola Setiap bulannya siap dipasarkan.
Kenapa di Temanggung? Di temanggung ternyata ada banyak tenaga kerja, ada banyak pohon Pulai yang biasanya kurang dimanfaatkan dan ada putra daerah yang ingin menyumbang ilmu disainnya kepada rekan sekampung. Ketika kondisi ini digabungkan, terbukti bahwa; lapangan kerja dapat diciptakan di mana saja industry kerajinan tangan ternyata tidak hanya dapat dikembangkan ditempat-tempat seperti Tasik , Yogya, atau Bali dan sebatang pohon Pulai ternyata dapat dimanfaatkn oleh sekitar 70 ornag (65% diantaranya adalah wanita) selama dua bulan.
“Kami menawarkan sebuah sistem industry kerajinan tangan terpadu,” begitu kira-kira konsep di belakang produk dengan pewarna tak beracun ini. “Kami ingin mewujud-nyatakan konsep memberdayakan masyarakat yang sering digembar-gemborkan itu.”
Leave a Reply