1998_Juni_Edisi 091_bahas:
Teknologi Informasi
Tertanggal 22 mei 1998-jutaan manusia Amerika panik ! sebab Galaxy-4 milik perusahaan PanAmSat yang berada 35.000 di atas bumi tiba-tiba mengalami gangguan. 90% dari 50 juta pager di Amerika mati total, karena satelit tak mampu merelay pesan-pesan elektronik. Akibatnya anak-anak sekolah yang biasa memakai pager tak bisa kontak dengan ibunya-para pedagang narkotik gelap yang transaksinya lebih efektif dengan pager harus menelan kerugian besar.
Kondisi ini memperlihatkan begitu kuatnya ketergantungan manusia akan teknologi informasi, misalnya kini muncul gejala baru dalam bidang psikologi, yaitu kecanduan internet. Hal ini mengingatkan kita pada kata-kata Marshal McLuhan” ‘We shape our tolls and there after our tolls shape us”. Ramalan McLuhan ada benarnya, atau benda-benda seperti televisi dianggap sebagai simbol status dibeberapa masyarakat. Tentunya kebenaran ramalan McLuhan perlu diminimalkan. Kritis merupakan salah satu cara agar teknologi informasi digunakan cukup efisien dalam kehidupan manusia. Kritis karena mengetahui sejarah teknologi informasi-kritis melihat diri sendiri sebagai pemakai dan penerima teknologi informasi.
Pentingnya pengembaraan teknologi informasi nusantara 21. Salah satu tujuan mulianya adalah memperluas penerapan teknologi informasi untuk pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, penelitian, dan lain sebagainya. Jika selama ini pemilikan teknologi informasi hanya bisa dinikmati segelintir orang, maka dengan cara ini diharapkan rakyat kebanyakan bisa menikmati kecepatan akses teknologi informasi.
Menurut rencana, megaproyek N21ini secara bertahap hingga tahun 2006 bakal mengembangkan jaringan informasi super highway yang menghubungkan kota-kota besar di 27 provinsi. Pada tahap awal, sebesar 14 milliar dolar AS akan dipakai untuk membangun fasilitas transmisi backbone dengan lebar pita 155 Mbps mulai tahun ini hingga tahun 2001. Hal ini berarti lebar pita kabel terrestrial, dan satelit ikut meramaikan program tersebut.
Diharapakan pada tahun 2000,seluruh ibukota kecamatan di Indonesia sudah mempunyai akses ke N-21 melalui satelit Palapa generasi B,C, dan D, satelit Garuda, maupun sistem satelit lain yang akan beroperasi di nusantara ini. Khususnya untuk daerah pedesaan yang bertumpu pada kegiatan pertanian (agraris) dan masyarakat perambah hutan, N-21 akan mendorong akses dengan program awal Voice Riched Community (VRC). VRC ini tetap akan menyediakan akses daerah agraris terhadap informasi dalam bentuk data atau teks terutama bagi fasilitator dan penyuluh serta pamong praja di pedesaan.
Terhubungnya seluruh kota kecamatan akan membuka potensi sumber daya data dan informasinya bisa mudah diakses. Hanya yang perlu diwaspadai adalah untuk siapa data sumber daya alam ini akan digunakan ? Jika untuk pengembangan daerah itu sendiri tentu positif, tapi kalau hanya untuk dijual kepada para penanam modal berarti pengembangan teknologi informasi bukan semata-mata untuk kesejahteraan publik.
Penerapan teknologi informasi di lingkungan sendiri banyak manfaat yang bisa diraih. Dengan adanya komputer laptop maka para wartawan dapat langsung mengirimkan informasinya langsung dari daerah terpencil di Indonesia. Sekarang ini,mereka sering merasa kesulitan karena wartel di daerah enggan menghubungkan sambungan teleponnya dengan modem yang ada di laptop. Disamping itu wawancara elektronik dengan berbagai kalangan di daerah bisa berlangsung secara multimedia.
Sementara di bidang kesehatan akan dikembangkan telemedicine yang dimungkinkan oleh adanya perpaduan teknologi dan informatika. Telemedicine akan direrapkan di seluruh Puskesmas yang ada di 17.000 pulau di Indonesia. Dengan adanya fasilitas ini maka mutu pelayanan kesehatan dan kemudahan diharapakan bisa merata.Keuntungan dari Telemedicine ialah meningkatkan pengetahua dan keterampilan dokter yang bisa secara cepat dan langsung berkonsultasi dengan spesialis. Juga segala catatan riwayat kesehatan pasien bisa disimpan secara sentral. Untuk di daerah terpencil, proses diagnosis dan perawatan kesehatan dapat tertangani dengan adanya akses untuk pelayanan khusus.
Menurut Direktur Teknologi elektronika dan Informatika BPP Teknologi, Trihono Sastroharton pada seminar nasional “Sistem Informasi Global” yang diselenggarakan berkaitan dengan Peluncuran IPTEKNet di Institute Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pemanfaatan teknologi telekomunikasi dan informatika untuk penyelenggaraan pemerintahan akan diterapkan secara bertahap, dengan berbagai aplikasi seperti elektronik kiosk, terminal khusus di tempat umum, pusat pelayanan terpadu bagi masyarakat, akses telepon otomatis ke pusat data di kantor pemerintah, fasilitas dial-up ke bulletin boards dan pusat data.
Untuk keperluan pendidikan, penerapan perpaduan teknologi komunikasi komputer dan televisi di segala universitas akan memudahkan mahasiswa/murid mendapatkan data, apalagi perpustakaan di sekolah/universitas biasanya sangat menyedihkan keadaanya. Bahkan mereka pun bosa berkonsutasi dengan dosen, atau kuliah melalui internet.
Berkembangnya teknologi telematika dan jaringan global, lanjut Sastrohartono, juga akan memacu perkembangan berbagai aplikasi di berbagai sektor industri, seperti perbankan dengan full electronic banking sytem, pada Industri pertambangan untuk transaksi daya dan informasi antarlokasi pertambangan sejak tahap eksploitasi, eksplorasi maupun manajemen. Tetapi berbagai aplikasi itu, kata Sastrohartono, perlu ditetapkan skala prioritas pengembangannya berdasarkan kebutuhan, infrastruktur dan sumber daya nyata yang ada di Indonesia.
Segala rancangan pengembangan teknologi informasi di Indonesia nampaknya sangat menjanjikan untuk kemajuan rakya jelata. Namun kembali disaat resesi berkepanjangan yang melanda bangsa ini, mungkin aplikasinya harus ditunda demi perut rakyat yang diujung keparan. Kini dengan teknologi informasi yang sudah terpasang, bisakah difungsikan untuk menginformasikan seluruh rakyat Indonesia di dunia agar membantu bangsa ini dari kelaparan ? Dan disinilah teknologi informasi berguna untuk kepentingan publik.
Leave a Reply