Eh.. maksudnya kemasukan air.
Banjir besar di malam pergantian tahun yang baru 2020, membuat bengkel aikon bikin-bikin terendam. Dari garis yang muncul setelah air surut, diukur setinggi 75cm dari lantai. Spedangin, sepeda bermotor listrik QS 1kW, ikut terendam.
Bengkel aikon bikin-bikin pindah ke tempat yang dipercaya jauh dari banjir. Letaknya 30 Kilometer ke Timur, ke Desa Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Di sana, Spedangin segera dicuci dan dikeringkan, dengan harapan dapat diselamatkan. Setelah diperiksa, kecuali baterai, komponen listrik Spedangin masih dapat beroperasi normal. Spedangin pun menjadi kendaraan operasional jarak dekat, sekitar perumahan Metland Transyogi.
Hari ini, sembilan bulan kemudian, Spedangin tiba-tiba mogok, hanya dapat dikayuh seperti sepeda biasa. Rupanya Hall Sensor motor BLDC di dalam hub motor selama ini terendam air dan menyerah.
Teman-teman di PetrikBike membuka hub motor dengan sigap. Air berwarna kecoklatan keluar banyak sekali. Karat atau lumpur sulit dibedakan.
Semoga tiga sensor dinamo tanpa sikat (brushless dc) itu dapat segera diganti, dan Spedangin dapat jalan-jalan lagi dengan gembira.
Leave a Reply