2001_Mei_Edisi 124_Bahas:
serba serbi di negeri paman sam
Rohman Yuliawan
Apa yang disebut sebagai tempat parkir di Amerika ternyata begitu beragam, mulai dari sekedar bahu jalan atau meter, lapangan parkir (parkir lot), lahan parkir bawah tanah sampai garasi parkir bawah tanah sampai garasi parkir bersusun (multi-level garage). Sering dengan semakin mahalnya harga tanah lahan parkir maka sistem parkir bersusun menjadi alternatif yang efisien di wilayah perkotaan.
Sistem yang dikenal sebagai garasi susun itu kini semakin canggih berkat pemanfaatan teknologi komputer untuk mengatur alur dan teknis parkir mobil. Robotic Parking, Inc. adalah salah satu produsen garasi susun yang memperkenalkan ruang parkir serba aman, cepat dan tidak banyak memakan ruang serta relatif murah. Fasilitas parkir ini dapat dibangun pada lahan seluas 60 x 60 kaki dengan ketinggian maksimal 20 tingkat, baik dalam gedung, teras bangunan dan di atas ataupun di bawah tanah. Fasilitas tersebut dikenal dengan nama MAPS (Modular Automated Parking System) yang diklaim sebagai fasilitas parkir paling aman karena akses ke dalam garasi tidak dimungkinkan dan terdapat peralatan tertentu untuk melindungi mesin serta body mobil yang diparkir dari kerusakan atau kotoran. Ternyata parkir di belahan dunia lain tidak sesederhana mengulurkan lembaran ratusan rupiah dan sesobek karcis parkir saja.
“nona-nona tempat parkir”
Masalah parkir agaknya menjadi permasalahan yang sangat serius di kota-kota besar di Amerika Serikat. Beberapa negara bagian bahkan merasa perlu untuk memiliki kesatuan-khusus, bahkan ada yang tergabung sebagai sebuah divisi dalam institusi kepolisian, untuk mengatur maslah perparkiran yang diitegrasikan ke dalam Kantor Departement Lalu Lintas. Sejak awal tahun 1960, kota New York telah membentuk kesatuan petugas parkir yang direkrut dari warga kota untuk menangani berbagai pelanggaran yang sering terjadi di area parkir tepi jalan. Istimewanya, dari sekitar seratus orang petugas yang diterjunkan semuanya terdiri dari kaum hawa, karenanya mereka akrab dengan sebutan “nona-nona tempat parkir”. Sebelum bertugas mereka harus menjalani pelatihan selama dua minggu, di antaranya dengan materi jiu jitsu sebagai bekal bela diri.
Dalam 6 bulan pertama telah terjaring 200.000 pelanggar yang dikenakan denda AS$ 5 untuk pelanggaran. Mulai tahun 1975 para petugas parkir tersebut dilengkapi skuter roda tiga untuk melakukan patroli area parkir, bahkan empat tahun kemudian mereka berpatroli dengan mengendarai mobil sedan. Kesatuan ini akhirnya dilimpahkan dari Departrment Lalu Lintas Kota New York ke Departement Kepolisian kota New York (NYPD) untuk dijadikan divisi tersendiri pada bulan Agustus 1996.
Repot parkir pesawat di corolado
Boom ekonomi di Amerika Utara membuat wilayah udara kawasan tersebut disesaki pesawat-pesawa jet pribadi atau pesawat milik berbagai perusahaan. Kenyamanan yang ditawarkan pesawat pribadi menjadi pilihan para eksekutif Amerika menggantikan layanan pesawat komersial, lagi pula harga yang ditawarkan tidak begitu mahal antara AS$ 2 juta sampai AS$ 10 juta untuk jet ukuran sedang.
Di musim gugur dan musim panas, wilayah berbukit di Corolado menjadi tujuan para wisatawan yang berdatangan dengan pesawat terbang yang memenuhi area parkir (apron) di 79 lapangan udara yang ada di sana. Para marshaller dalam jajaran parkir yang rapi dan hemat tempat. Tak jarang petugas bandara sampai menolak pesawat untuk parkir di tempat mereka dan pilot hanya diijinkan untuk menurunkan penumpang dan dipersilahkan mencari tempat parkir di bandara lain. Bandara-bandara di Colorado meminta para pilot untuk menjadwalkan pendaratan mereka hanya untuk memastikan ketersediaan ruang parkir. Beberapa bandara bahkan tak segan mengeluarkan dana relatif besar untuk memperluas areal parkir pesawat yang telah ada.
Leave a Reply