Rantai-blok (Blockchain) merupakan sebuah sistem digital yang memroses, mencatat, dan menempatkan catatan berupa berkas-berkas digital tersebar di dalam suatu jaringan komputer yang saling terhubung. Mekanisme konsensus, berupa kesepakatan (‘cara main’) yang dipilih untuk menjalankan blok-rantai secara berkelanjutan, berada di lapis utama sistem. Ada banyak ‘cara main’ atau mekanisme konsesus. Ragam mekanisme ini menentukan bagaimana rantai-blok itu beroperasi. Lapis utama ini yang umumnya disebut layer 1 sebuah rantai-blok. Idealnya, setiap hal berkaitan dengan tugas: memproses, mencatat, menyimpan data dapat dilakukan di dalam lapis utama ini, namun karena sistem rantai blok ditempatkan secara tersebar di dalam jaringan komputer, maka waktu untuk memroses akan lebih tinggi dibandingkan dengan sistem sentral yang tergantung pada ‘sebuah’ server. Kemampuan rantai-blok diuji ketika terbentuk antrian panjang menunggu validasi jejaring. Sebagai gambaran, rantai-blok Bitcoin hanya dapat mevalidasi 4,6 transaksi per detik, sedangkan Visa, penyedia kartu kredit itu, dapat mevalidasi 1700 transaksi setiap detiknya.[1] Persoalan ‘sambungan’ (throughput) ini memang ‘kelemahan’ dari penggunaan banyak komputer yang tersambung dalam sebuah jaringan (desentrasilasi) untuk melakukan afirmasi. Perlu waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan persetujuan atau penolakan, karena jarak antara komputer di dalam jejaring itu. Dalam sebuah sistem yang sentralistik, seperti Visa, ‘sebuah’ komputer (server) dengan kapasitas super besar dapat menyatakan afirmasi dengan segera.
Desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas adalah trilema suatu rantai-blok yang ada saat ini. Rantai-blok pada umumnya memiliki kepastian pada dua hal yang pertama: penempatan berkas yang terdesentralisasi, dengan begitu keamanan berkas yang terjaga. Hal ketiga, yaitu: skalabilitas, menjadi tidak pasti ketika jumlah pengguna rantai-blok berkembang. Skalabilitas adalah kemampuan untuk memroses validasi, hal ini merupakan masalah yang saat ini (akhir Juli 2022) dapat ditanggulangi dengan pembentukan lapisan pendukung, yang biasa disebut lapis kedua (layer 2), lapisan yang berada di sisi luar sebuah rantai-blok. Lapis 2 ini khusus menangani proses validasi.
[1] https://towardsdatascience.com/the-blockchain-scalability-problem-the-race-for-visa-like-transaction-speed-5cce48f9d44
Leave a Reply