2002_Februari_Edisi 131_Rupa-Rupa:
Rahasia Peta
Joni Faisal
Hari itu tanggal 23 Februari 1942. Sekutu telah menguasai sebagian wilayah Asia dan menaklukan Jepang dalam Perang dunia II. Presiden Amerika, Franklin Delano Roosevelt membuka rahasia di depan corong radio nasional Amerika dengan mengatakan, “Follow with me the references which I shall make the world encircling battle lines of this war.”Rupanya, “ references” yang dimaksudkan itu adalah peta yang berasal dari sisipan majalah National Geographic edisi Desember 1941. Berdasarkan peta itulah-yang menunjukkan sebuah pulau kecil dekat Pulau Kalimantan, menurut Roosevelt, kemenangan sekutu ditentukan.
Jauh sebelum Roosevelt membuka rahasia, sebenarnya peta telah menjadi benda yang paling berperan dalam kolonialisme Eropa. Kepemilikan peta merupakan keunggulan dalam persaingan antar pelaut sejak abad ke-15. Tidak heran jika pada jaman itu peta menjadi barang yang paling berharga serta dijaga kerahasiaannya. Di Portugal dan Spanyol pada abad ke-15 dan 16 berlaku ketentuan membocorkan rahasia peta diancam hukuman mati. Pulau Maluku pun pernah tidak tercantum dalam Peta Nusantara abad ke-16. Diduga, pulau tersebut sengaja disembunyikan karena kaya rempah.
Peta Jakarta buatan Gunther W holtorf yang diterbitkan oleh Penerbit Djembatan beberapa waktu lalu juga memiliki rahasia sederhana untuk menjebak pembajaknya. Monte Klomot, yang menurut Holtorf adalah sebutan orang Berlin untuk tempat pembuangan sampah (TPA)-yang dalam peta Holtorf tersebut tercantum di bawah TPA Bantar Gebang-tidak jeli dilihat oleh pembajaknya. Sehingga nama itu tetap dicantumkan ketika peta tersebut dijiplak. Tentu saja ahli peta ini pun segera mengetahui bahwa peta buatannya telah ditiru.
Sumber. Katalog Pameran “Peta Indonesia dari Masa ke Masa” Museum Nasional RI, 2001. Majalah Tem[o, Januari 2002. Aikon Edisi 64, Awal Maret 1997.
Leave a Reply