1997_akhir September_Edisi 077_bahas:
Poster untuk Revolusi
“War is good business invest your son”. Ini adalah ungkapan satir Seymour Chwast tentang poster anti perang. Tapi, beserbelahan dengan poster tersebut terdapat banyak poster lainnya yang mendukung kemenangan pernah sebuah negara. Poster perang memang mewakili dua sikap yang bertentangan, memihak atau menentang perang. Dimulai sejak masa Perang Dunia I, poster bernafas revolusi ini masih sering didapat diberbagai negara hingga saat ini.
Poster-poster pada Perang Dunia I sering kali menjadi media untuk merekrut prajurit muda atau mereka yang rela “berkorban” demi tanah air mereka. Dari sekian banyak poster untuk tujuan seperti itu, karya Alfred Leete dari Inggris yang terkenal dengan tulisan “Your Country Need You” menjadi salah satu poster yang selalu diingat. Dalam sejarahnya, poster-poster politik dan revolusi berkembang paling pesat di Rusia. Di tahun 1919, sebuah gaya baru poster muncul dari tangan seorang seniman bernama Mikhail Cheremnykh. Posternya terkenal sebagai “jendela satir agen telegrap Rusia”. Jendela-jendela itu terdiri dari ilustrasi dengan berbagai keterangan yang menjadikannya mirip komik. Desain poster ini juga dibuat oleh Mayakvsky, seorang penyair. Ia berasil membuat 14 ilustrasi narasi. Di Berlin, bentuk poster komikal ini dikerjakan oleh beberapa desainer yang tergabung dalam Kelompok November, didirikan 1918 oleh Max Pechstein dan Hans Richter.
Kerja kolektif dalam memproduksi poster muncul kembali di Madrid dan Barcelona tahun 1936, yaitu selama perang berkecamuk di Spanyol. Poster-poster ini dibuat dengan teknik baru seperti “fotomontage”. Peperangan sepanjang tahun 1930-an hampir seluruhya menggunakan media poster sebagai media propaganda, di samping lukisan mural yang terkenal, “Guernica” katya Piscaso untuk Paviliun Spanyol tahun 1937.
Poster-poster pada Perang Dunia II tidak memperhatikan kemajuan desain yang berarti. Metode kamunikasi telah berubah, propaganda dilakukan melalui bioskop dan radio. Sejak tahun 1945 terjadi perubahan pandangan tentang perang yang mengakibatkan munculnya sikap anti poster perang. Misalnya Kathe Kollwitz meneriakan “No More War” dalam poster di tahun 1942, juga “No More Horoshimas” karya poster Hirokatsu di tahun 1968. Sehingga bisa disimpulkan bahwa poster Perang Dunia II hanya mengalami perubahan dalam segi isi, tapi tidak disegi desainnya.
Di tahun ’60-an, perkembangan bentuk poster pindah ke Negara RRC. Seperti juga di Barat, poster-poster keluaran Cina dikembangkan dari symbol-simbol populer yang sudah dikenal masyarakat. Misalnya saja penggunaan “nien hua”, symbol-simbol dalam upacara tahun baru cina, yang telah diadaptasi untuk propaganda ideologinya. Di Cina, asimilasi antara symbol populer dengan propaganda ideology telah menghasilkan bentuk yang cocok untuk masyarakatnya. Dengan kata lain, perkembangan poster Cina terlihat lebih mengakar pada tradisi lokal. Dan hal ini terjadi di hampir semua negara kawasan Timur.
Adalah Cuba yang mencoba untuk mengadopsi gaya Barat dan menyampaikan pesan gaya Timur melalui poster-poster revolusinya. Dua hal yang dicampur oleh para desainer Cuba ini telah memiliki kebebasan untuk mengekspresikan ideology negaranya, daripada Cina atau Rusia. Poster-poster mereka memasukkan berbagai aspek dari iklan, seni popo, komik strip dan film. Tidak seperti di Cina dan Rusia yang poster-posternya merupakan garapan komukal, maka Cuba membuka pembuatan poster oleh seorang desainer, tanpa harus bekerja sama dengan desainer lainnya.
Leave a Reply