Pukul tiga sore, sebuah ruang di lantai empat salah satu gedung Universitas Tarumanegara, dipadati penonton. Sore itu, ada acara menonton ‘bareng’ oleh komunitas Penonton Pilem UNTAR. Kali ini, filmnya adalah karya pertama dari Steven Purba yang berjudul Kita Punya Bendera.
Setelah pemutaran film berdurasi 86 menit itu, Jubing Kristanto memperdengarkan ‘theme song‘ film tersebut.. Benar-benar handal ia memainkan gitar ‘bolong’ Yamaha-nya.
Waktu berbuka puasa dinanti dengan sesi tanya jawab. Secara bergantian, Hadi, sebagai produser film, Steven, sebagai sutradara, dan Jubing, menanggapi berbagai pertanyaan dan ‘sharing’ dari para mahasiswa dan tamu yang hadir.
Seperti yang diberitakan di beberapa ‘review’, film ini ‘dicap’ lulus sensor sebagai film bagi kalangan remaja ke atas. Menurut Steven, ada kemungkinan, itu dikarenakan film ini mempergunakan banyak simbol-simbol – mungkin Lembaga Sensor menilai simbolisme yang ‘memintarkan’ belum pantas ditonton oleh anak-anak (Sekolah Dasar, misalnya).
Menurut rencana, film ini akan dikelilingkan ke kota-kota besar di Indonesia dan menayangkan Kita Punya Bendera dalam format layar ‘tancep’. Hal ini dimaksudkan agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang mengetahui dan memahami, bahwa perbedaan (ras, suku, dll.) itu bukanlah hal yang buruk.
Wuihh.. sore itu, benar-benar telah menginjeksi energi bagi saya untuk melakukan ‘lebih’.
Leave a Reply