Sehari-hari, ruang berjendela di hampir setiap sisinya itu terkunci. Pak Napiun mengajakku masuk. Hawa panas menyerbu ke luar. Ruang gelap itu disesaki oleh berbagai peralatan cetak. Ada mesin lettertype, monotype, dynatype, lengkap dengan lemari kayu jati berisi huruf-huruf timah.
Aku membayangkan: pasti akan sangat menyenangkan bila dapat melihat berbagai alat cetak jaman dulu itu bercerita ke lebih banyak orang.
Leave a Reply