Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Mengintip D-15

Written in

by

Ulrike Schmatz, warga kota Kassel mengungkap Documenta kali ini “Lebih revolusioner”.[1]

Ada dua konsep besar yang disodorkan untuk Documenta 15 yaitu Lumbung dan Dari-Untuk Kassel.[2] Konsep-konsep itu dipilih setelah melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh sebuah komite yang terdiri dari delapan pelaku seni sejak September 2018 sampai kemudian menentukan keputusannya pada bulan Februari 2019.[3] Komite seleksi Documenta 15 menyampaikan keputusannya dalam sebuah pertemuan pers:

“We have appointed ruangrupa because they have demonstrated the ability to appeal to various communities, including groups that go beyond pure art audiences, and to promote local commitment and participation. Their curatorial approach is based on an international network of local community-based art organizations. We are eager to see how ruangrupa will develop a concrete project for and from Kassel. At a time when innovative strength particularly stems from independent organizations active on the community level, it seems only logical to offer this collective approach a platform with Documenta.”[4]

Angela Dorm, menteri pendidikan tinggi, riset, dan seni untuk Provinsi Hesse, menjelaskan bahwa: “documenta is consciously giving room to the non-European view”. Ia menyatakan adalah penting untuk memilih ruangrupa, yang sering menggunakan seni untuk membicarakan persoalan di dalam publik di negara asalnya.

Dan jadilah ruangrupa sebagai kurator perhelatan seni dunia Documenta 15, yang mana merupakan untuk pertama kalinya kegiatan seni itu kurasi seninya dilakukan oleh sebuah kelompok dan untuk pertama kalinya pula dilakukan oleh pihak dari di negara non eropa. Menanggapi terpilihnya ruangrupa sebagai kurator Documenta 15, wakil ruangrupaAde Darmawan[5] dan Farid Rakun menyampaikan keinginan mereka: “..membuat platform seni dan budaya yang berorientasi global, kooperatif antar disiplin ilmu yang berdampak,”[6]

Documenta, perhelatan seni yang reputasinya sejajar dengan Venice Biennale, Guangju Biennale, dan pagelaran seni dunia lainnya itu, diselenggarakan secara serentak di dua lokasi Kassel dan Atena sejak 18 Juni 2022 sampai dengan 25 September 2022.

Sabtu, 18 Juni 2022, Frank-Walter Steinmeier, membuka perhelatan seni 100 hari itu, di Museum Fridericianum dan Documenta Halle di pusat kota Kassel, Hesse, kurang lebih 380 kilometer dari Berlin, ibulota Jerman. Konon adalah merupakan suatu tradisi seorang Presiden Republik Federal Jerman, untuk hadir dan membuka secara resmi kegiatan lima tahunan yang telah berumur 67 tahun itu. Niat betul! Sehari sebelumnya, ia masih di Jakarta bertemu presiden Jokowi di Jakarta, Indonesia.[7] Pidato pembukaan presiden itu menggambarkan pentingnya Documenta 15 sebagai sebuah kegiatan yang memiliki pengaruh besar bagi khususnya rakyat Jerman. Ia menyatakan seni dan kebebasan berpendapat adalah pilar konstitusi Jerman dapat memulai adanya diskusi yang sangat penting dan dibutuhkan. Walau demikian, Steinmeier pun menegaskan, bahwa mempertanyakan keberadaan Israel adalah hal yang melebihi batas, terlebih, dengan tidak adanya seniman yang berasal dari Israel yang diundang di Documenta 15.[8]

Perlakuan seni (art direction) oleh ruangrupa membuat banyak pihak bingung[9] dan ini menimbulkan banyak ‘gesekan’[10].

Kelompok musik qasidah Nasidah Ria dari Semarang ikut memeriahkan acara pembukaan Documenta 15. Format karaoke yang dimunculkan pada pertemuan pers, musik bergaya BDSM (Bondage, discipline (or domination), sadism, and masochism) yang diselenggarakan di ruang bawah tanah, terus memunculkan banyak pertanyaan bagi mereka yang tidak mengenal ruangrupa secara dekat. Pertanyaan-pertanyaan terkait di mana posisi berbagi sumber daya, kepemilikan koletif, dan keberlanjutan yang tercakup dalam konsep Lumbung itu? Gagasan lumbung yang disodorkan rupanya tidak cukup cepat untuk dapat diserap oleh penghuni negara eropa pada umumnya, saya pun tergagap-gagap menyerapnya. Tapi itu menyenangkan. Pengetahuan baru!

Ada beberapa topik menarik yang melintas saat saya mencari lubang-lubang intip untuk belajar tentang Documenta 15 ini. Berikut ini adalah di antaranya:

Direktur Perhutana, Ginggi Syar Hasyim Harga kavling sendiri diberikan harga sebesar Rp4 juta dengan ukuran 4×4 meter. Pertama, pembeli akan memiliki hutan yang diwakafkan menjadi hutan adat. Kedua, pembeli akan mendapat sertifikat khusus dari Perhutana dan yang ketiga, secara ekonomi bisa menjual belikan sertifikat digitalnya pada platform NFT (Non-Fungible Token).[11]

The Question of Funding jdul karya dari sebuah kelompok seniman asal Palestina yang mencuatkan pertanyaan: Bagaimana cara bekerjasama.[12] Inisiatif mereka di dalam Documenta 15 adalah bagaimana membangun sebuah model komunal yang dapat mefasilitasi pembangunan infrastruktur kebudayaan di Palestina dan dunia. Mereka menyodorkan penggunaan sistem blockchain, sebuah sistem di dunia maya yang menghilangkan pihak ketiga (yang perlu dipercaya) dalam mengakomodir suatu interaksi.

Kehadiran mereka dalam Documenta 15 memicu penolakan karena dikaitkan dengan sebuah pusat kebudayaan Khalil al-Sakakini, yang mana kegiatan aktivitasnya disalah-artikan oleh beberapa media Jerman.[13]

Rasa yang saya dapat saat mengintip Documenta 15 adalah membanggakan. Membanggakan untuk dapat melihat proses dan ‘hasil’ yang telah dilakukan oleh ruangrupa dalam menggelar Documenta 15. Antara lain, menarik untuk mengetahui bagaimana ruangrupa menyodorkan system majelis itu.[14] Menarik untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kesenian kontemporer.

Entah mengapa, dari mengintip sedikit tentang Documenta 15 ini, saya banyak belajar tentang banyak hal dan diingatkan soal reifikasi – komodifikasi manusia.

Ulrike Schmatz bingung. Ia tidak dapat menemukan wujud lumbung yang ia kenal.[15]

Beberapa tautan tentang Documenta 15 dapat diintip di:

https://www.youtube.com/watch?v=MWhczPJBX6o
https://www.e-flux.com/notes/472663/artists-statement-in-support-of-ruangrupa

https://www.e-flux.com/notes/467337/diversity-as-a-threat-a-scandal-about-a-rumor
https://www.e-flux.com/notes/467337/antisemitism-accusations-against-documenta-a-scandal-about-a-rumor

https://bdsmovement.net/what-is-bds
https://www.nytimes.com/2022/06/24/arts/design/documenta-review.html

http://artestetica.org/news/leggi/903/artistic-direction-of-documenta-15

https://www.on-curating.org/issue-20-reader/interview-stockel-gillick-on-funding.html#.YrgPlB2lbeR
https://www.dw.com/id/dari-jakarta-ke-kassel-memboyong-lumbung-ke-documenta-15/a-47796226
https://www.daserste.de/information/wissen-kultur/ttt/videos/ttt-titel-thesen-temperamente-video124.html
https://www.nytimes.com/2022/06/24/arts/design/documenta-review.html

[1] https://www.dw.com/id/documenta-lumbung-dan-ruangrupa/a-62186616

[2] https://ruangrupa.id/documenta-15/ dan https://www.dw.com/id/dari-jakarta-ke-kassel-memboyong-lumbung-ke-documenta-15/a-47796226

[3] https://documenta-fifteen.de/en/documenta-commission/

[4] https://www.a-n.co.uk/news/documenta-15-jakarta-based-artist-collective-ruangrupa-selected-as-artistic-directors-of-2022-international-exhibition/

[5] Ade Darmawan adalah direktur kelompok seni ruangrupa. Pada 2019 ia menerima anugerah kebudayaan Indonesia 2019 dalam kategori Pelopor Pencipta Pembaharu:  Membawa Ekosistem Seni Rupa ke Tingkat Dunia

[6] https://hot.detik.com/art/d-4442809/ruangrupa-terpilih-jadi-direktur-artistik-documenta-15.

[7] https://kemlu.go.id/berlin/id/news/19368/documenta-fifteen-dibuka-oleh-presiden-republik-federal-jerman-ruang-rupa-dari-indonesia-sukses-menjadi-kurator-pertama-dari-asia

[8] https://youtu.be/PDjKGEqOgbo

[9] https://www.theartnewspaper.com/2022/06/21/documenta-15-most-controversial-kassel-exhibition

[10] https://www-nytimes-com.cdn.ampproject.org/c/s/www.nytimes.com/2022/06/10/arts/design/documenta-ruangrupa.amp.html

[11] https://www.rmoljabar.id/jaga-keberlangsungan-oksigen-dprd-jabar-apresiasi-program-perhutana

[12] https://documenta-fifteen.de/en/lumbung-members-artists/the-question-of-funding/

[13] https://www.jadaliyya.com/Details/44043/Who-was-Khalil-al-Sakakini-Diaries-to-Palestine

[14] https://ruangrupa.id/2021/10/08/pengumuman-lumbung-artists-documenta-fifteen/

[15] https://www.dw.com/id/documenta-lumbung-dan-ruangrupa/a-62186616

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *