Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

1998_Juli_Edisi 092_bahas:
Limbah Pabrik Gula Madukismo dari Nira menjadi Spiritus

Limbah gula yang berupa sisa larutan terakhir yang tak bisa dikristalkan lagi atau disebut Tetes ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku spiritus/alkohol. Potensi ini ternyata sudah di rencanakan sejak awal, sehingga selain produksi gula, madukismo pun memilii pabrik Spiritus Madukismo yang diresmikan pendiriannya tahun 1959, dibangun oleh kontraktor Jerman Timur.

Proses yang dipakai adalah peragian atau fermentasi dengan ragi sacharomyces cereviseae. Ensim yang ada dalam ragi ini mampu merubah gula yang masih ada dalam tetes menjadi alkohol dan gas CO2. Adapun proses produksi spiritus melampaui tiga tahap yaitu : masakan –  peragian –  penyulingan. Setiap harinya dihasilkan 25.000 liter, terdiri dari 70% alkohol murni [bisa dipakai untuk industry minuman, farmasi, kosmetik, dll] dan 30% alkohol tekniks [digunakan untuk spiritus bakar]

Didalam distribusinya, pabrik spiritus Madukismo tidak terikat dengan pemerintah, sehingga mereka bisa menjual langsung ke berbagai kota.

Disamping spiritus, pabrik gula madukismo juga memanfaatkan ampas tebu yang mengandung kalori menjadi pembangkit tenaga uap/tenaga listrik. Uap yang dihasilkan ini akan menggerakkan turbin generator dan mesin uap. Uap bekasnya dipakai untuk memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan dan pemasakan gula.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *