1998_November_Edisi 096_selip:
langkanya air bersih ! Pentingnya Biji Kelor
Westiani Agustin
Tidak selamanya kita bisa acuh tak acuh terhadap nasib air di bumi ini. Pasalnya, di jalan yang makin canggih ini, air bersih makin sulit didapat. Populasi manusia semakin membludak sehingga otomatis jatah airnya berkurang. Belum lagi dengan kebersihannya, karena manusia sekarang semakin seenaknya merusak kualitas lingkugannya, termasuk air.
Air besih menjadi langka dan barang mewah bagi manusia di bumi ini. Begitu banyak mansyarakat yang tak dapat menikmatinya, entah karena hidupnya jauh di pelosok daerah yang tandus dan kekurangan air; atau hidup di pinggir sungai atau laut; atau di kota besar sekalipun dimana air tanahnya telah tercemari oleh polusi air dan habisnya daerah tangkapan air karena langkanya pepohonan dalam kota.
Padahal kualitas air bersih menjadi kebutuhan utama hidup manusia, yaitu untuk menjaga dan menaikkan kualitas hidupnya. Bukan sekedar untuk diminum, tetapi untuk banyak hal yang tidak pernah bisa dipisahkan dari bagian hidup manusia, seperti mencuci, memasak, dan mandi. Jelas sekali bahwa air sangat berpengaruh pada keadaan kesehatan manusia. Belum lagi dengan masalah persyaratan pengelolahar air yang dipergunakan untuk air minum. Dari soal lokasi dan kapasitas sumber air yang relatif sulit, hingga soal dana (biaya) dan kemampuan (tenaga ahlinya) untuk investasi, perawatan dan operasi dari pengadaan air bersih. Walaupun mengandalkan keberadaan PAM sebagai sumber air atau pompa listrik atau sumur sekalipun, kualitas air itu belum tentu baik. Alternatif penggunaan batu tawas juga mulai ditinggalkan orang, karena walaupun mudah tetapi masih membutuhkan biaya.
Biji kelor : Sebuah solusi
Adalah hanya sebuah tanaman liar yang dilupakan di jaman yang serba instan ini. Hubungannya dengan air, dekat sekali. Dengan biji kelor kita bisa mendapatkan kualitas air yang baik tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun Alternatif yang cukup bijak di jaman seperti sekarang ini. Atau kalau perlu, dijadikan trend yang sangat bijak di jaman millennium kelak.
Tanaman kelor atau Celor atau Marongghi atau Moringa Oleifera Lamk yang diduga berasal dari India ini bisa digunakan sebagai coagulant atau penjernihan air yang keruh. Ide awal datang dari negeri Sudan dan Peru, dimana mereka menggunakan air dari telaga (Hafir) atau dari suangai Nil yang keruh mengandung lumpur, kemudian dicampur dengan biji Moringa Oleifera, dan air mereka akan menjadi jernih. Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan , baik di negeri asal ide, maupun di Indonesia, terbukti air jernih yang dihasilkan dari proses penjernihan dengan biji kelor ini, tidak beracun (walaupun dengan takaran maksimal, 2000 biji kelor pada 1 liter air). Bahkan ada kelebihan lain yang didapatkan, yaitu selain menjadi jernih, air menjadi lebih baik kualitasnya, karena mikroba kuantitatif berkurang banyak, sehingga memungkinkan mengurangi penyakit infeksi (masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh). Mengenai fisiknya, kelor merupakan tanaman perdu yang banyak dijumpai ditanam di pinggir jalan, atau ditanam untuk pembatas ladang, kebun, atau halaman rumah. Yang lebih umumnya lagi, kelor tumbuh liar, atau dimana ada pohon kelapa, di situ biasanya tumbuh pohon kelor. Daunnya kecil sebesar ujung jari berbentuk buat telur dan tersusun majemuk. Bunganya berwarna putih, dan buahnya memanjang yang sisinya bersudut tiga, serta bersayap tiga seperti selaput.
Daun dan buah kelor yang masih muda bisa dibuat sayur. Bijinya selain untuk penjernih air, dipergunakan juga untuk menambah selera makan. Sedangkan dari batang, dapat diambil getahnya untuk tetes mata, baik sebagai obat mata merah atau pembersih mata kotor. Pohonnya sendiri kadang-kadang untuk merambatkan tanaman sirih, vanili dan lada.
Semua orang bisa……
Menjernihkan air dengan biji kelor :
- Pilih biji kelor yang tua dan kering, dikupas, ditumbuk dan dihaluskan, 6 biji untuk 10 liter air.
- Campur hasil tumbukan biji dengan sedikit air dan masukkan ke dalam botol atau gelas. Kocok atau aduk hingga rata.
- Kemudian masukkan ke dalam air yang akan dijernihkan (air keruh), diaduk hingga tercampur sempurna.
- Diamkan selama 2-3 jam atau sampai kotoran air mengendap di dasar wadah.
- Pisahkan air yang sudah jernih dari endapan kotoran air. Air sudah siap, dan itu berarti bening dan jernih. Bisa untuk berbagai keperluan. Direbus untuk diminum, atau untuk memasak, mencucu, dan mandi.
Untuk budidaya kelor, sangat mudah, karena cukup menanam dengan cara setek, yaitu menanam potongan batang pohon kelor yang sudah cukup besar dan tua. Semakin besar dan panjang, serta jumlah potongan setek yang ditanam banyak, akan semakin cepat tumbuh. Umur 1,5 – 2 tahun kelor sudah bisa berbungan dan berbuah. Betapa kelor berguna bagi manusia……
Leave a Reply