2002_Maret_Edisi 132_Sekitar Kita:
Kupu-kupu di kampus biru
Rohman
Tak lama lagi, ribuan kupu-kupu bakal menjadi tontonan menarik di kawasan lembah kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Terletak persis disisi barat danau buatan, sebuah kubah besar, kelak menjadi “sangkar.” Kupu-kupu tersebut. Kubah dengan rangka baja dan disungkupi jaring nylon ini berukuran lebih kurang panjang 40 meter, lebar 15 meter dan tinggi 812 meter. Sementara sebuah bangunan kecil di dekatnya akan difungsikan sebagai museum serangga.
“Ini adalah taman kupu-kupu ketiga di Indonesia. Urgensinya sebagai wahana konservasi in situ spesies kupu-kupu yang hampir punah dan sekalian tempat praktek dan kajian entomologis mahasiswa” kata Prof. Jesmandt Situmorang, M.SC., Phd., pakar entimologi (ilmu yang memperlajari serangga) dari Fakultas Biologi UGM, yang juga salah satu penggagas bangunan ini.
Konstruksi utama museum dirancang dalam bentuk kubah, terdiri dari dua lantai yang dihubungkan oleh tangga yang dilengkapi ramp Iuntuk memudahkan para difabel menuju ruang atas. Lantai satu dilengkapi laboratorium dan koleksi serangga, sementara lantai dua dimanfaatkan sebagai perpustakaan dan ruang audio visual. Bentuk dasar bangunan terinspirasi oleh bentuk kepompong, tempat bagi ulat mengalami masa “pencerahan”.
“Pencerahan yang berupa perubahan dari binatang yang menakutkan, yang hanya mampu merayap dan kerjanya hanya makan, menjadi kupu-kupu yang indah, yang bisa terbang dan bermanfaat bagi tanaman,” ungkap Ir, Didik Kristiadi, MLA, MAUD, arsitek bangunan ini menjelaskan filosofi karyanya.
Leave a Reply