2001_November_Edisi 130_Nuansa:
Kuat Karena Lumbung
Joni Faizal
Berbahagialah warga Cipta Gelar, Desa Cicemet, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Meskipun panen mereka setahun sekali, namun mereka tak pernah kelaparan seperti saudara-saudaranya di banyak tempat di Tanah Air yang kekurangan pangan. Di dusun yang berada di kaki Gunung Halimun ini, sekali setahun mereka dapat memberi makan ratusan hingga riuban tamu yang datang dalam upacara “Seren Taun”. Itu bukan karena warga Cipta Gelar kaya raya, melainkan karena mereka mampu berhemat, terutama mengumpulkan padi di lumbung.
Cipta Gelar merupakan salah satu desa saja di antara sekian ratus desa yang berada di bawah naungan Kesepuhan Banten Kidul dimana Abah Anom menjadi ketua adatnya. Di luar Cipta Gelar ada sekian dusun yang meliputi 568 kepala adat. Ciri khas yang paling nampak di dusun-dusun ini adalah terdapat lumbung di masing-masing rumah penduduk. Menurut Abah Anom, warga Kasepuhan Banten Kidul umumnya masih memiliki lumbung tiap-tiap rumah diusahakan paling tidak memiliki satu lumbung atau lebih. “ Soalnya, kalau seorang yang dewasa ingin menikah tapi belum memiliki lumbung, maka ia akan malu menjadi lelaki,” kata Abah Anom.
Kebanggan warga Kasepuhan Banten Kidul pada lumbung akan sangat Nampak pada puncak upacara “Seren Taun”, dimana Luit Jimat, lumbung jimat yang menjadi lumbung keramat arga kaepuhan itu dibuka dengan cara adat. Inilah lumbung terbesar warga Kasepuhan yang membawahi 203 lumbung adat. Setiap musim panen warga memberikan dua ikat hasil panennya untuk lumbung ini. Dan menurut Abah, sepanjang sejarah lumbung ini tak pernah tersentuh, malah terus bertambah.
Leave a Reply