2000_April_Edisi 111_profesi:
Konsultan Mitra kita dalam berdiskusi
Yuliana – Experd
Konsultan, setiap kali profesi tersebut diperkenalkan, muncullah berbagai reaksi yang sangat bervariasi. Ada yang langsung menanyakan apa yang harus dilakukan, dan ada yang justru langsung memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh si konsultan. Jasa konsultan sering kali digunakan untuk mengkonfirmasi masalah yang dihadapi pelanggan dan lalu meresahkan masalah tersebut, termasuk meresahkan ketidakmampuan manajemen dalam menangani masalah atau untuk mengerjakan hal-hal yang tidak berani dilakukan oleh seorang eksekutif, misalnya memberlakukan PHK bagi karyawan tingkat tertentu atau membuatkan “resep”. Sebenarnya apa yang diharapan dari seorang konsultan?
Solusi
Keluaran yang diharapkan dari konsultan memang seyogyanya berupa solusi atau “resep” bagi suatu msalah. Seorang Konsultan Pajak diharapkan untuk memberikan hasil perhitungan berapa besar pajak yang perlu dibayar. Seorang Konsultan Manajemen diharapkan untuk memberitahukan tindakan yang perlu dilakukan untuk membenahi manajemen perusahaan demi peningkaran poduktivitas. Bagaimana si konsultan dapat sampai pada hasil perhitungan pajak ataupun tindakan pembenahan manajemen itu?
Kompeten di bidangnya
Konsultan perlu menguasai bidang yang digelutinya. Konsep-konsep sumber daya manusia. Seorang Konsultan Sumber Daya Manusia, seperti halnya Konsultan Kesehatan menguasai konsep-konsep kesehatan, Konsultan juga harus dapat menjelaskan bidangnya secara mendetil, sebelum ia memberikan solusi. Namun untuk sampai pada solusi yang dimaksud, mereka harus melalui proses diskusi. Dengan Diskusi, bersama pelanggannya konsultan bisa sampai pada saran-saran di mana konsultan menemukan sudut pandangnya berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Di lain pihak, si pelanggan mengemukakan situasi aktual yang sedang berlangsung di perusahaannya. Dengan hanya mengandalkan pengetahuan dan pengalamannya, maka besar kemungkinan bahwa solusi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan si pelanggan. Demikian juga halnya apabila si pelanggan langsung menginstruksian konsultan untuk mengambil tindakan tertentu, yang menurutnya paling sesuai dengan kebutuhannya, namun sebenarnya belum tentu berhasil berdasarkan pengalaman si konsultan. Dalam hal ini seorang memang bukan hanya tahu apa “resep” yang dibutuhkan, tetapi juga harus tahu mengimplementasikannya, dengan mengikutsertakan data-data dan informasi hasil berdiskusi dengan pelanggan di dalam proses peracikan “resep” tersebut.
Harga Sebuah Nasehat
Jasa konsultan sering dianggap mahal, sehingga perusahaan biasanya akan menggunakan jasa konsultan demi meningkatkan citra perusahaan atau bilamana kondisi keuangan memungkinkan. Cara-cara yang dipakai untuk menetapkan besarnya harga jasa konsultasi pun cukup bervariasi, yaitu dari biaya per laporan sampai dengan biaya per jumlah jam kerja si konsultan. Semakin kompleks suatu laporan dan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk sampai pada solusi, berarti semakin mahal pula biaya konsultan. Sebenarnya semahal apakah saja seorang konsultan? Mahal atau tidaknya jasa konsultan itu relatif sifatnya. Bila pelanggan benar-benar memanfaatkan data-data yang dibutuhkan, seharusnya konsultan tidak akan merasa telah menghasilkan suatu laporan yang sulit atau kompleks dan juga tidak perlu menghabiskan banyak waktunya untuk mengumpulkan data. Dengan kata lain, bila si pelanggan benar-benar memanfaatkan perannya sebagai mitra kerja si konsultan dalam memikirkan solusi tanpa membebani pekerjaan si konsultan, bagaimana si konsultan bisa memberikan tagihan yang mahal?
Senior Vs Yunior
Sudah menjadi hak perusahaan besar untuk lebih yakin menggunakan jasa konsultan senior daripada konsultan yunior. Namun apakah senioritas sudah pasti dapat menjamin kualitas kinerja yang lebih baik? Ada berapa konsultan yang menerapkan struktur organisasi yang horizontal sifatnya, dimana setiap konsultan adalah partner bagi konsultan lainnya, tanpa memandang berapa lama jam terbangnya. Dengan demikian kategori senior atau yunior tidaklah berlaku pada konsultan seperti ini, dan jam terbang setiap konsultan akan dilihat dari jam terbang kumulatif dari konsultan yang diwakilinya. Jadi seorang konsultan yang baru bekerja 5 tahun bisa saja “berpengalaman kumulatif” 100 tahun, sama halnya dengan sesama rekannya yang sudah bekerja 10 tahun lebih lama darinya. Namun konsultan dengan struktur seperti itu tetap harus bisa menjamin bahwa seorang konsultan yang baru berpengalaman pribadi 5 tahun bisa menunjukkan kualitas kinerja 100 tahun,dengan dukungan segala jaringan partnership di internal maupun dengan database yang kuat.
Leave a Reply