Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Kiper yang juga pengawal Soekarno

Written in

by

Minggu lalu, aku dan Tony Siahaan berkesempatan ngobrol dengan Bapak Maulwi Saelan. Pak Saelan adalah penjaga gawang Tim Nasional PSSI di Olimpiade 1956.

DSC02393kecil

Pak Saelan bercerita mengenai bagaimana teman-teman satu tim kala itu, yang berbadan kecil-kecil, bila dibandingkan dengan tim lawan, Tim Nasional Rusia, bisa menahan serangan bertubi-tubi Tim Rusia dengan score 0-0.  Ia mengatakan:  sang pelatih, Tony Pogacnik, berhasil membuktikan bahwa kombinasi antara strategi permainan sepak bola modern dan energi yang dimiliki para pemain Indonesia dapat menelurkan hasil yang dahsyat.

Pak Saelan dengan semangat menceritakan bagaimana Tony melakukan pendekatan pada masing-masing pemain. Kesenangan, keperluan pemain, selalu diusahakan olehnya, ini demi kekompakan yang dibutuhkan oleh sebuah tim sepak bola.

Pak Saelan yang menjaga gawang sejak Asian Games pertama di New Delhi, India, tahun 1951, berhenti sebelum Asian Games ke-4, pada tahun 1962 di Jakarta, di mulai. Sebagai CPM, ia dialih tugaskan menjaga Presiden RI pertama, Ir.  Soekarno.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *