Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Kabar dari Pulo

Written in

by

Setelah lama tidak berkabar, melalui WhatsAppGroup Pulauku NOL Sampah, hari ini mendapat kabar dari Mahariah Sandre, pegiat komunitas ekologis Rumah Hijau, warga pulau Pramuka. Sebagian warga pulau Pramuka konon sedang bersiap untuk suatu kegiatan di pulau. Berikut ini cuplikan pesan darinya:

Penandaan Rumah Tangga Lestari.

Penyebaran perangkat pilah pulauku nol sampah ke warga, msh fokus di RW 04 krn msh harus mengumpulkan kembali donasi untuk pengadaan perangkat

Penyebaran papan info pulauku nol sampah. Baru bisa menyelesaikan 40 tutup kaleng galon bekas cat.

Baru menyelesaikan 9 lubang kompos di RW 04, itupun blm ada tutupnya.

Menyebarkan komposter dan PAH ke 4 titik Rt di RW 04, masih perlu membentuk Tim yg ngurus semua aset organik. Harapannya terdiri dr masyarakat, petugas ppsu, petugas kebersihan pesisir agar seluruh aset dpt dikelola secara produktif

Baru menambah sedikit tanaman dan rak tanaman sayuran.

Masih mau ngobrol sama mas Wira (Taman Nasional – peny.) untuk aksi bersih pantai tgl 10 apakah bisa dikelola menjadi bagian selebrasi seluruh capaian di atas

Sudah diskusi k tim seniman mengajar untuk menyesuaikan dg agenda warga baik itu pertunjukan seni maupun hajatan pulang babang. Direktorat kesenian sdh setuju kepulangan seniman diundur 1 minggu menyesuaikan dg agenda hajatan pulang babang di september.

Tentang kegiatan ‘seniman mengajar’ Mahariah menambahkan:

Mereka pada prinsipnya ditugaskan menggali dan membantu warga meng create produk2 seni dr warga dan nanti akan ditampilkan sbg bentuk pertanggungjawaban, nah kita minta puncaknya di Hajatan Pulang Babang.

Pekan pertma mrk assesmen dulu.
kita selalu kesulitan di SDM,
kemarin yg tim film dokumenter sdh terbentuk, sdh workshop singkat bersama temen sr IKJ, mba Wasna cs.

Nanti kita ingin tim2 lainnya terbentuk.
tim seniman ini jan ada 4 keahlian, craft, tarim teater dan film.

*memang banyak yg perlu kita sesuaikan dg perencanaan pusat daerah, swasta, masyarakat, LSM, dll. Info itu tdk selalu kita dptkan, jd mesti banyak penyesuaian.

Ismail, warga pulau Panggang menambahkan:

Info, walo sy gak mask dlm kepanitian hajatan pulang babang, sy coba bantu teman2 kemarin sy di undang fgd kemenpar pemetaan potensi wisata kep seribu dan kota tua sy usulkan hajatan pulang babang msk potensi wisata budaya dan haul Habib Ali yg bsk minggu di selenggarakan titipan proposal sy sdh sampaikan ke bag pemasaran alhasil kita tunggu info selanjutnya.

Di dalam Whatsapp Group Pulauku NOL Sampah terdapat 29 partisipan. Para partisipan grup tersebut berasal dari tiga komponen quadra-helix: warga (pulau dan darat: peneliti, penggiat lingkungan, praktisi csr, dll.), pemerintah (lokal: lurah, sudin LH dan Pusat: Kemenkomaritim, KSP, TNI-AL), akademisi (Binus, LIPI) – elemen industri belum ada. Dari tulisan yang muncul di WAgrup, semua terlihat aman dan tenteram. Pihak yang berada di darat (bagian DKI Jakarta di Pulau Jawa) hanya dapat mengikuti perkembangan program pada ‘lapisan permukaan’. Koordinasi apalagi kolaborasi yang bersifat setara belum terjadi di antara para pihak di pulau, apalagi dengan pihak yang berada di ‘darat’.

Kemudian.. kita hanya dapat turut mendoakan: semoga semua berjalan lancar dan dapat berguna bagi warga pulau dan Indonesia.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *