Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Jalan Dikit, Tidaklah Sulit

Written in

by

WHAT
Kampanye Anti Kendaraan Umum Berhenti Sembarangan
Mengajak para calon penumpang untuk tidak menunggu angkot di sembarang tempat, melainkan di halte terdekat yang telah disediakan dan dikampanyekan.

WHERE
Halte Jalan Kyai Tapa dan Sekitar.

WHEN
Tanggal 10-11 November 2010, pukul 11.30 – 16.00.

WHY
Kendaraan umum yang berhenti sembarangan menjadi salah satu penyebab kemacetan disepanjang Jalan Kyai Tapa maupun seluruh Jakarta dan membuat kesal pengendara kendaraan bermotor lainnya. Kendaraan-kendaraan umum ini berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang memang menunggu di sembarang tempat. Untuk itu kampanye ini akan mengajak calon penumpang untuk menunggu kendaraan umum / angkot di halte yang telah disediakan sehingga mereka tidak menunggu angkot sembarangan demi usaha mengurangi kemacetan.

WHO
Target sasaran dari kampanye ini adalah para calon penumpang kendaraan umum yang biasanya menunggu kendaraan umum di sepanjang Jalan Kyai Tapa.

HOW
• Pemasangan media di halte Jl. Kyai Tapa.
• Perbaikan beberapa fasilitas Halte (penambahan kursi, penambahan tabel jurusan dll).
• Pembagian flyer dan kuesioner yang dapat ditukar dengan souvenir di halte (souvenir berupa tissue, permen dan stiker).
• Meminta tanda tangan kepada para calon penumpang yang telah berpartisipasi dalam kampanye.

Hari Pertama
Kampanye pada hari pertama dimulai pada pukul 10.00 hingga 11.30 untuk melakukan persiapan di halte seperti, memasang sign system, menempel floor sign, mengatur letak tabel jurusan dan bangku, dan merapikan halte. Sekitar pukul 11.30, kampanye dimulai, flyer-flyer dibagikan kepada para pejalan kaki yang lewat di sepanjang jalan menuju halte. Instruksi yang diberikan adalah, mengisi flyer dan berjalan dan menunggu di halte. Di halte, orang-orang akan dimintai tanda tangan sebagai bukti bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam kelangsungan kampanye ini. Flyer yang telah diisi pun dapat ditukarkan dengan souvenir yang telah disiapkan sebelumnya.

Kelangsungan kampanye cukup mendapatkan respon yang baik walau tidak semua pejalan kaki mau merespon. Semua media yang telah dibuat mulai menarik perhatian orang-orang yang lewat. Dalam proses pembagian kuisioner,orang-orang mulai datang dan tertarik untuk melihat-lihat ke halte, media kami yang paling mendapat perhatian adalah tabel jurusan. Orang-orang yang biasa menunggu di sekitar halte cukup menerima kehadiran kampanye ini. Hasil kuesioner hari ini belum didata jelas, namun untuk visual kampanye, kebanyakan responden menjawab menarik, sedangkan untuk halte, ada yang menjawab menarik, ada jujur menjawab tidak.

Kampanye pada hari pertama diakhiri sekitar pukul 15.00. Kesimpulannya, kampanye hari ini berjalan tanpa terhambat kendala cuaca, respon masyarakat bisa dibilang lumayan seperti yang kami harapkan, terbukti dari jawaban mereka yang cenderung jujur (ada yang menjawab ya, ada berani menjawab tidak (menarik)), diharapkan kampanye hari Kamis besok dapat berlangsung cukup baik/lebih baik dari hari ini.

Hari kedua
Seperti pada Kampanye hari pertama, kampanye hari kedua dimulai sekitar pukul 10.00 hingga 11.30 untuk melakukan persiapan di halte. Sekitar pukul 11.30, flyer-flyer dibagikan kepada para pejalan kaki yang lewat di sepanjang jalan menuju halte. Instruksi yang diberikan sama, mengisi flyer dan berjalan dan menunggu di halte.

Kelangsungan kampanye pada hari kedua cukup baik, walaupun tidak sebaik hari pertama. Hal ini disebabkan oleh pejalan kaki yang jumlahnya berkurang dan jauh lebih sedikit pada hari pertama. Selain itu, banyak dari pejalan kaki yang sama dengan pejalan kaki pada hari pertama, sehingga mereka sudah mengetahui tentang kampanye yang kami jalankan dan menolak untuk kembali mengisi flyer. Tidak hanya itu, kampanye hari kedua juga dipenuhi dengan orang-orang yang secara langsung dan lugas menolak untuk mengisi flyer yang dibagikan, bahkan langsung berjalan melewati pelaksana kampanye. Ditambah lagi dengan turunnya hujan di tengah kampanye sehingga kampanye harus dihentikan sejenak. Namun pada saat hujan tersebut, kami sempat mewawancarai beberapa orang tentang kelangsungan kampanye yang mendapatkan respon baik dan menarik dari beberapa orang tersebut.

Walau begitu, kampanye pada hari kedua ini juga berlangsung lancar, cukup mendapatkan respon yang baik. Kami banyak mendatangi orang-orang yang menunggu angkot sembarangan, mereka tertarik untuk ke halte, walau tidak semua. Beberapa orang menolak ke halte karena merasa letaknya jauh. Banyak orang yang walaupun belum mendapatkan flyer, tertarik melihat-lihat ke halte dan bertanya tentang kelangsungan kampanye. Di hari kedua ini kami juga berhasil mengajak beberapa siswa SMA untuk berpartisipasi dalam kampanye kami (pada hari pertama, tidak ada siswa SMA yang berhasil diajak). Kampanye pada hari kedua diakhiri sekitar pukul 16.00. Akhir kampanye, kami berfoto bersama dengan para pedagang setempat dan memberikan kursi, sign system dan papan jurusan. Sisa merchandise juga kami bagikan kepada para pengemudi angkot untuk ditempel di angkot masing-masing.
Kesimpulannya, kampanye hari kedua ini berjalan cukup lancar walaupun mendapat beberapa hambatan. Respon masyarakat juga baik, terbukti dari jawaban mereka yang cenderung jujur (ada yang menjawab ya, ada berani menjawab tidak (menarik)).

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *