Temanku mampir siang tadi. Salah satu berita yang dibawanya adalah soal Gedung eks Imigrasi di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Menurut ‘isu’, tanggal 28 November 2008 mendatang, Budha Bar yang menempati gedung karya PAJ Moojen itu akan diresmikan. Mengapa Budha Bar? Mungkin dapat ditanyakan pada Jan Farid salah satu pemilik ‘proyek’ itu. Siapa yang meresmikan? Sang gubernur DKI saat ini, Fauzi Bowo.
Mengecewakan sekali untuk mengetahui Fauzi Bowo, yang pada pertengahan tahun 2003 mendukung adanya sayembara gagasan pemanfaatan gedung publik itu, ternyata telah lupa diri dan ikut melanjutkan pengrusakan. Ia juga mengidap penyakit cepat lupa yang banyak diderita di Indonesia ini.
Dengan sangat baik, gagasan berjudul Gedung Perikatan Seni Jakarta, dari Dastin Hillery, pemenang sayembara itu, memaparkan gambaran seperti apa sebaiknya gedung eks kantor imigrasi itu dimanfaatkan. Namun, ternyata kegiatan memperoleh pertisipasi publik itu, hanya merupakan ‘syarat’ yang harus dipenuhi, sehingga kemudian pemerintah daerah DKI Jakarta dapat melenggang dan melanjutkan kesewenangannya.
Gedung yang telah diperkosa habis oleh pihak pemerintah daerah dan arsitek tak bertanggung jawab itu, sekarang terlihat lebih terawat bila dibandingkan dengan tahun 2003. Jelas dirawat, karena memang ada maunya. Mau untuk diri sendiri, tanpa berpikir soal kepentingan publik – walau sebenarnya gedung itu adalah milik publik.
Benar-benar memalukan! hiks..
Leave a Reply