Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Tidak seperti kemarin, KRL ekonomi dari Tanah Abang jurusan Serpong hari ini tidak begitu dipadati penumpang.

Para pedagang dan penumpang yang kemarin melihat atau mengikuti ‘Mari Menggambar’ pun lebih kalem ‘menghadapinya’.. hubungan ‘kita’ memang sudah lebih dekat.

Kali ini, lagu-lagu lambat mengiringi proses menggambar. Sedikit diperhatikan, bila Orkes Lapaa’ze berhenti memainkan musiknya, para penumpang menjadi enggan untuk menerima tawaran menggambar dari Bang Bali, sang koordinator orkes, yang membagikan papan dan kertas gambar serta spidol. Ternyata, musik pun berpengaruh dalam pengambilan keputusan (?).

38 lembar gambar dan coretan terkumpul malam ini.
Ada yang memastikan pada tanggal 23 Januari mendatang, ia dan kelompoknya akan membacakan puisi di acara pembukaan pameran di Stasiun Tanah Abang.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *