1995_pemula Juni_Edisi 022_seni:
Eksposisi dari enam pelukis
Beragamnya unsur-unsur dari masing-masing pelukis tidak bisa tidak adalah merupakan percepatan baik langsung maupun tidak langsung terhadap realita social di mana mereka berada. Disamping itu disiliner pandangan-pandangan mereka terhadap beberapa hal yang dipandang sebagai prinsip yang pada akhirnya bisa merupakan visi yang tampaknya mesti dipertahankan. Apalagi realita social di mana mereka berada itu sifatnya heterogen, dan iklimnya selalu mengalami perubahan yang begitu cepatnya, begitu juga arus informasi yang mereka terima baik itu yang sifatnya negatif maupun positif. Maka otomatis disini dibutuhkan sikap yang liat dan pepal terutama di dalam dapur kesenian masing-masing.
Tinggal dari sisi manakah melihat transfomasi realita social iu, apakah dengan mengikat beberapa “persoalan” didalamnya langsung ke dalam kanvas. Atau apakah memerlukana sinyalemen interprestasi terhadap “dinamika-nya” yang terus-menerus tumbuh bertingkat-tingkat. Atau justru ingin mengikat visi manusia yang terkadang metamorfosis itu dan memasuki jeram “misteri” di dalamnya. Tampaknya beberapa hal itu dijumpai dalam manifestasi kesenian masing-masing.
Dan nukan merupakan hal yang mustahil kalau keenam pelukis ini bertemu di dalam mengekspresisi yang sama-sama halnya bukan suatu kemustahilan kalau heterogenisasi itu sendiri bertumbukan pada satu ruang yang sama di kota ini, begitu pula dengan enam peukis di ruang yang tidak terlalu besar ini. Sebab jauh-jauh waktu sebelumnya bahwa masing-masing sudah saling mengenal dari dekat, walaupun memiliki sisi dan presepsi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Tetapi bukan berarti dengan adanya perbedaan itulah masing-masing harus berjauhan, melainkan justru karena perbedaan itulah mereka dapat bertemu dan mengenal dari dalamnya. Untuk itu marilah bergotong-royong di dalam perbedaan ini.
Arternatif Studio
Cilandak, 26 Mei 1995
Leave a Reply