Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Edi NasGor ikut menggambar..

Written in

by

Sebelum numpang KRL ekonomi tujuan Serpong, biasanya aku numpang makan nasi goreng buatan pak Edi.

Warung berupa gerobak plus meja kayu beratap terpal plastik itu diposisikan di seberang Stasiun Tanah Abang. Tujuh ribu harga sepiringnya, berjuta-juta rasanya.. hihi

Kalau kecapean berdagang setiap hari jam lima sore sampai jam 11 malam, ia pulang ke kampung halaman menemui anak istrinya. Bisa setelah tiga bulan, atau tiga minggu di Jakarta baru pulang, tergantung kepenatan hati pak Edi.

Jumat sore yang tidak gerimis itu, seperti biasa, aku numpang makan di samping gerobaknya. Kali ini, aku juga minta coret-coretan selain sepiring nasi goreng buatannya.


Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *