Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.
Written in
by
Tags
Andipo Wiratama menulis:
Diseberang depot itu, ibu saya pernah melahirkan seorang anak laki2. Ayah saya setelah menjenguk, mungkin mampir ke depot ini buat beli es batu. Berandai2 boleh ya, meski kemungkinannya kecil. Diseberang rumah ada depot ijs Kesehatan, buat apa beli es di Abdul Muis.
Beberapa bulan yang lalu, saya pernah makan sate di samping depot. Juga nggak enak, bentuk dagingnya mencurigakan. Penjaga bertubuh tambun (yang diduga) anak pemilik, apa tidak ketukar dengan pemilik Onder De Boom ya ? Coba periksa kenangannya lagi mas.
Di sebelah klinik AURI (jaman sebelum ada TNI) dulu ada dokter gigi. Dinas di Angkatan Darat. Kerjanya cepat, agak brutal. Semua orang diperlakukan sama. Warga sipil seperti saya dianggap sekuat tentara yang sudah sering kena tembak.
Dari sana ke Tanah Abang 5, ada beberapa rumah Indies. Di sisi kanan, sebelum sekolahan, ada rumah kayu sederhana. Dinding depan persis mepet jalan.Dinding separuh kayu, atasnya kawat ayam. Isinya penuh piala & medali. Kapan2 mau mampir kesana, mempertanyakan asal piala2 & medali2 itu.
Di Tanah Abang 4 ada tukang daging Ihsan (masih ada gak ya ?). Piara celeng, elang dan sepasang biawak. Biawak betina suka jalan2 masuk ke toko.
Perlu lebih banyak cerita ini sehingga orang tahu perjalanan nasib kedai Onder de Boem 😀
Ayo, Dehawe! Nulis terus!
Leave a Reply