1997_akhir Februari_Edisi 063_gaya:
dari dekade ke dekade kacamata
Kacamata diproduksi pertama kali pada tahun 1885. Pada saat itu, kacamata benar-benar berfungsi sebagai fitrahnya sebagai alat bantu penglihatan. Baru pada tahun 1930-an, para artis Hollywood mempopulerkannya sebagai aksesoris. Kacamata gelap pun mulai populer, tidak saja untuk melindungi mata dari sinar matahari tapi juga untuk membantu penyamaran para artis dari publik yang selalu mengintai mereka.
Seiring dengan perkembangan mode pakaian, mode kaca mata pun ikut berkembang, Sekitar tahun 1950-an, model konservatif rangka kacamata (frame), yaitu yang terdiri dari berupa dua bulatan utama mulai ditinggalkan, model ini digantikan dengan yang lebih fashionable, misalnya bentuk kelopak bunga atau bintang. Trend kacamata ini terus berlangsung sampai tahun 1960-an.
Pada tahuh 1970-an, dimana hak cipta mulai menjadi isu yang hangat, nama-nama perancang kacamata itu sendiri mulai diperhitungkan. Iklim mendorong para perancang untuk lebih berkreasi. Lalu sekitar tahun 1980-an, frame dan lensa warna hitanm makin disukai.
Tahun 1990-an, dua orang perancang kacamata, Sherry Jo Williams dan Linda Celano dari SJW Design, New York, menciptakan dua bentuk kacamata yang mengingatkan kita pada bentuk-bentuk saat pertama kali kacamata dibuat. Full moon, nama salah satu rancangan mereka, menerapkan perpaduan ide dan detail yang unik antara kaca, bantalan hidung (karet), logam dan plastik sebagai rangkanya. Para pengamat pun tertarik dengan rancangan mereka sekalipun tidak sedikit yang bertanya, kenapa harus kembali ke masal silam?
Salah seorang ahli desain produk,Larry Keeley, menjawab, bahwa pada umumnya orang selalu menginginkan setiap produk dirancang semakin baik dari waktu ke waktu….tapi tidak selalu harus demikian….
Disadur dari: The Encyclopedia of Fashion, Georgina O’Hara, Thames and Hudson, 1986. International Design, 36th Annual Design Review, July/August 1980.
Leave a Reply