Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Cengkorongan?

Written in

by

Pagi tadi menemukan kata yang menarik di pameran 17:71 koleksi istana di Galeri Nasional. Tertulis: “.. garis-garis tjengkorongan (sketch)..”. Tjengkorongan? Menurut EYD bukankah ‘tj’ diganti menjadi ‘c’? Tjenkorongan = Cengkorongan?

Cari-cari di dunia maya, muncul beberapa penjelasan yang kemudian disimpulkan kata itu berarti kerangka? Bila benar berarti kerangka, bukankah sketch itu ‘mestinya’ diterjemahkan menjadi ‘gambar cengkorongan’?

#ahsudahlah

Pameran koleksi istana di Galeri Nasional selama kurang dari satu bulan di Agustus 2016 itu menarik. Beberapa dari 28 karya di dalam pameran itu sering dapat dilihat di buku-buku. Kali ini dapat dilihat aslinya oleh publik. Itu yang menarik.

Karya asli Henk Ngantung di atas kayu lapis, walau sudah rusak, ditampilkan di sebelah lukisan reproduksi di atas kanvas oleh Haris Purnomo. Perbedaan di antara keduanya dapat terlihat jelas. Medium cat minyak di atas kayu lapis pada karya asli berjudul Memanah itu terlihat bersahaja dalam menampilkan kekuatan pesan/ekspresi dalam bentuk visual. Lain halnya dengan karya reproduksi yang terlihat megah lengkap dengan pigura berwarna keemasan, tipikal lukisan di banyak episode sinetron.

IMG_3399

Sangat disayangkan.

Saya sangat menyayangkan lukisan asli pak Henk yang pernah menjadi gubernur Jakarta itu berada dalam kondisi mengenaskan seperti itu. Bila harus memilih, saya tetap akan memilih karya asli untuk dipamerkan, sendirian, tanpa karya reproduksi yang cenderung menyesatkan atau memunculkan banyak pertanyaan.

Banyak pertanyaan juga muncul ketika melihat karya Walter Spies. Warna di dalam lukisannya demikian cerah. Apakah itu lukisan aslinya yang dibuat di 1930-an?

IMG_3408

Di ruangan lain, adalah sangat menyenangkan, saya dapat melihat banyak foto presiden Soekarno ditampilkan lengkap dengan ‘caption’, cerita saat foto itu diambil. Penghargaan presiden pertama pada seni itu benar-benar terlihat nyata.

IMG_3401 IMG_3402 IMG_3403

Senang sekali melihat adanya lukisan Diego Riviera, seniman mural Mexico, yang antara lain adalah suami Frida Kahlo dan teman Leon Trotsky itu.

IMG_3406

Hal lain yang menyenangkan saat mengunjungi pameran 17:71 adalah melihat banyak pemandu-pemandu muda yang menceritakan karya-karya yang dipamerkan dengan sabar dan ramah pada pengunjung, termasuk pada kelompok pelajar yang masih kecil-kecil sekalipun.

IMG_3420 IMG_3421

Saya merasa pameran ini merupakan cengkorongan (kalau boleh disebut demikian) pameran-pameran hebat Indonesia di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *