Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

1997_akhir Juli_Edisi 071_bahas:
Adakah anthemion di ijasah anda?

Anthemion, istilah ini mengacu pada ornamen-ornamen bermotif dedaunan, bunga-bungaan dan geometris. Kerap dipakai untuk menghiasi pinggiran buku, piagam, ijazah, piring, karpet, atau border sebuah pakaian. Pada dasarnya anthemion adalah penerapan ornamen di bagian pinggir suatu bidang. Dlam ilmu arsitektur, batas antar ruang merupakan area yang sangat inspiratif, karena di bidang itulah symbol-simbol diperlukan untuk membedakan fungsi masing-masing ruang. Tidak heran jika ornamen ini kerap ditemukan di pinggiran tembok yang membedakan fungsi tembok dengan atap/plafon.

Orang Yunani kuno dan Mesir adalah yang sangat peka akan pentingnya ornamen-ornamen di pinggir bidang ini. Di tangan mereka, motif daun dan bunga kemudian menjadi penghias gedung-gedung tua dan keramik. Ragam yang paling spesifik adalah ornamen daun palem, yang kerap muncul diatap atau bagian atas tembok. Daun-daun palem dibentuk sedemikian menyerupai telapak tangan. Pola ini juga diterapkan pada lekytos atau tempat minyak Orang Yunani. Sering kali pula mereka menyambung motif ini dengan motif bunga teratai. Oleh bangsa Eropa, anthemion peninggalan Bangsa Yunani dan Mesir Kuno ini kemudian dipakai untuk memperindah benda lainnya, seperti buku. Mula-mula anthemion diterapkan pada naskah-naskah kuno. Namun yang jelas, ornamen ini sudah ada sejak jaman klasik, yaitu pada abad pertengahan. Salah satu penerapannya ada di desain buku Seltik, Setelah orang-orang Seltik di Irlandia menerima agama Kristen, seluruh kuil Kristen dirubah menjadi gereja-gereja dan ornamen Seltik digunakan di piala, lonceng gereja. Tradisi kriya Seltik yang berupa pola-pola dekoratif halus ini digunakan untuk desain buku di scriptoria biara, misalnya pada seri injil yang memuat kehidupan kristus. Sekitar tahun 680 masehi, dibuatlah buku Durrow, buku Seltik pertama yang penuh dengan ornamen. Biasanya ornamen diterapkan untuk membingkai gambar para rasul atau halaman pembuka setiap gospel.

Sejak pendudukan bangsa Moor di Spanyol, pengaruh Islam pun mulai merembes ke perwajahan manuskrip Kristiani Spanyol. Ornamen bintang-bintang, polygon-poligon, bunga mawar mulai dipakai. Di abad ke-14, anthemion pun jelas dipakai di kitab-kitab suci seperti pada manuskrip Mazmur Ormesby, yang jelas-jelas menggunakan ornamen gothic Inggris.

….di masa Renaissance
Renaissance merupakan masa penting dalam kesenian, yaitu masa kelahiran kembali literature klasik di Italia yang menghasilkan desain buku serba inovatif. Para juru cetak di Italia kembali memikirkan dengan sungguh-sungguh seluruh desain huruf, tata-letak halaman, ornamen dan ilustrasi setiap naskah yang mereka cetak.

Salah satu yang terkenal adalah Erhardd Ratdold, seorang juru cetak dari Jerman yang bekerja di Venice. Bekerja sama dengan rekan-rekannya, Ratdold selain membuat karya Regiomontanus “calendrium” pada tahun 1482, yang kaya akan ragam anthemion.

Setelah Italian runtuh, Prancis mengalami jaman keemasan desain grafis buku di abad 15. Kendati kreasi para desainer sangat dibatasi oleh sensor gereja dan negara, semanagat humanis seniman Prancis tetap menghasilkan aliran desain yang anggun. Salah satunya adalah Geoffroy Troy (1480-1533) yang bentuk-bentuk visualnya digunakan oleh para pencetak selama 200 tahun. Ia disebut sebagai manusia renaissance, jenius, mendalami bidang filsafat, seni, kesusastraan, ilmiah.

Momentum terpenting dari pengaruh desainnya terjadi pada tahun 1525 ketika ia mengajukan “buku tentang waktu”. Desain ornamen pinggirnya yang padat dipahatnya sendiri di atas balok-balok kayu.

Selain Tory, adalah Simen de Colines yang menerapkan anthemion dipinggir halaman judul “Aritmatica” karya Oronce Fine tahun 1535. Anthemionnya memakai pola anyaman tali, dan figur-figur symbol ilmu pengetahuan.

Kekuatan desain Tory di Paris langsung saja merebak ke seluruh Eropa. Dan Lyon adalah daerah kedua yang mengikuti jejak Tory. Tokoh utamanya adalah Jean de Tournes yang membuka dirmanya di Lyons. Tidak puas meniru desain ornamen Tory, Jean lalu mendesain ornamen kepala, arabesque yang bergaya Arab, bunga. Seperti pada halaman judul sebuah alkitab, 1558, Jean de Tournes menerapkan ornamen pinggir yang sangat rumit dengan pengaruh dari Arab.

… di masa Art Noveau
Perkembangan masa renaissance menuju pada masa revolusi industry yang melahirkan produk massal. Dan karenanya, desain buku pun menjadi tidak diperhatikan. Produksinya lebih menekankan kuantitas dari pada kualitas.

Merosotnya mutu desain buku akhirnya merebakkan gerakan “berkesenian” di Inggris. Dimotori oleh John Ruskin, gerakan ini menolak ekonomi komersial tanpa memperhitungkan seni. Salah satu contoh penerapan ide ini terdapat pada halaman judul buku doa karya William Pickering di tahun 1884. Kerumitan ornamen gothic kembali mendapatkan tempatnya di pinggir bidang buku.

Gerakan yang dihembuskan oleh Ruskin kemudian dirangkum oleh William Moris, seorang anak importis anggur yang kaya raya. Saat bertemu dengan Arthur Macmurdo, seoranga arsitek berusia 26 tahun, Morris sangat tertarik dengan penerapan ornamen pada desain buku. Ornamennya merupakan cikal bakal gerakan seni art noveau yang sarat symbol organic.

Bersama rekan-rekannya, Morris memberi kuliah di berbagai tempat. Salah satu temannya, Emery Walker, menyatakan bahwa “Ornamen, apapun bentuk dan polanya harus menjadi bagian dari halamannya, harus menjadi bagian dari buku secara keseluruhan. Desain buku sama dengan arsitektur”. Dengan semangat yang sama, Morris menerbitkan “Kisah Dataran Yang berkilau”, dengan Walter Crane sebagai ilustratornya. Pinggiran buku ini dipenuhi ornamen dengan warna-warni yang kontras.

Pengaruh desain William Morris kemudian sangat mempengaruhi dunia dan menjadi bibit gaya art noveau, yang kaya akan garis organik seperti tumbuhan, sulur-sulur anggur, dan bunga. Puncak dari aliran seni art noveau adalah karya Charles Ricket yang menggali Inspirasi karyanya dari ornamen Seltik berupa anyaman yang rumit dan ornamen dalam jambangan bunga Yunani kuno.

Begitulah, setelah hidup melewati masa yang panjang, anthemion jadi bagain dari karya seni saat ini. Desainnya tidak lagi menuruti sebuah aliran seni dan jaman, melainkan tetap ada disetiap jaman. Bentuk-bentuk dedaunan, bunga, binatang, atau rangkaian geometris tetap dapat dilihat, mulai dari hiasan piring makan sampai ijasah.

Sumber: Mayer, Ralph, 1969, Art Terms & Teechnique, 2nd Edition, Harper Perennial, New York. Chives, Jan, 1988, Oxford Dictionary Of Art, Oxford Press, London. Fleming, John & Hugh Honour, 1989, The Penguin Decorative Art, 2nd Edition

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *