24 Februari 2013. Siang. Agak mendung.
Setelah di-charge penuh, BioBemo kembali dicoba jalan. Layar notebook yang tersambung dengan controller menampilkan 52 Volt untuk kondisi penuh dari empat accu yang disambung seri. Temperatur controller 29 derajat celcius.
Ditemani Joddy, dari Electric Vehicle Indonesia, yang mengikuti dengan motordi belakang, BioBemo menelusuri jalan Kemang Selatan XII, masuk komplek Bangun Cipta Sarana, dan keluar di Jalan Raya Jeruk Purut.
Memutar di bawah fly-over Antasari, menyusuri Jalan Antasari menuju Utara. Joddy sesekali ‘merapat’ untuk mengabari kecepatan jalan saat itu. Di satu titik, mencapai 30 kilometer per jam 🙂
Sampai di stasiun pengisian bensin umum SHELL, layar notebook berkedip. Temperatur controller mencapai limit-nya, 71 derajat celcius. Hadooh..
Ketiga ban BioBemo diisi angin, sambil menunggu temperatur turun.
Tidak lama, temperatur menjadi 67 derajat. Kami jalan lagi.. mencari celah putar, dan kembali ke Kemang. Untung jalan hari ini tidak padat dan umumnya pemakai jalan bersahabat. Banyak senyum dan lambaian dilontarkan.
Melalui turunan terjal yang tadi kami hindari karena merupakan tanjakan curam, bila dari arah sebaliknya. Temperatur kembali 71 derajat saat sampai di dasar turunan.
Berdasarkan Iphone Joddy, perjalanan hari ini mencapai lebih dari empat kilometer. Perjalanan terjauh bagi BioBemo 🙂
Tidak lama setelah BioBemo masuk kandangnya, hujan turun dengan derasnya. Semua memang ada waktunya. Bersyukur.
Pelajaran hari ini;
1. Controller benar-benar perlu dilengkapi dengan heat-sink dan kipas, agar dapat mencapai jarak yang lebih jauh.
2. Penutup-pelindung elektronik perlu segera dipikir dan dibuatkan untuk melindungi banyak sambungan listrik yang rentan tersemprot air.
Leave a Reply