2001_Agustus_Edisi 127_BAE 2001:
Perubahan Masyarakat dan Infrastruktur Kesenian
Pada tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 26 September 2001 mendatang, kota Bandung akan disemarakkan oleh berbagai peristiwa kesenian, baik yang akan diadakan di galeri-galeri seni rupa, gedung-gedung pertunjukan, pusat kebudayaan, ruang-ruang publik maupun rumah-rumah seniman. Peristiwa yang dinamakan Bandung Art Event (BAE) 2001 ini merupakan sebuah perhelatan kesenian yng mencakup hampir seluruh bidang kesenian, termasuk arsitektur, yang diadakan bekerjasama secara partisipatif dengan lembaga-lembaga, kelompok maupun individu, yang mungkin pertama kali di ibu kota provinsi Jawa Barat ini. BAE 2001, memang mengawali serangkaian peristiwa yang rencananya diselenggarakan dua tahunan, yang bertujuan untuk menegaskan serta memposisikan kembali kota Bandung sebagai salah satu kota tanah air yang menjadi pusat penting perkembangan wacana kesenian, terutama seni modern. Bahkan secara lebih jauh, tak berlebihan bila Bandung sangat penting dalam lahirnya pemikiran-pemikiran yang cukup signifikan dalam pasang surut perkembangan kebudayaan bangsa ini maupun di wilayah Asia umumnya. Maka tak berlebihan bila yayasan BAE, sebagai organisasi mandiri, mempunyai rancangan penyelenggaraan jangka panjang ke depan : menjadi salah satu pusat perkembangan seni dunia. BAE 2001 merupakan awalan yang leboh memfokuskan pada persiapan infrastruktur kesenian di kota Bandung.
PROGRAM MANDIRI
Merupakan cerminan partisipasi aktif dari para pelaku kesenian, yang tersebar diberbagai lokasi di kota Bandung, baik para seniman, komunitas, organisasi mandiri, lembaga kesenian swasta maupun pemerintah. Dalam BAE 2001 hampir seratusan acara akan digelar, pada jangka waktu antara 18 Agustus sampai 26 September 2001. Pameran Seni Rupa, Pertunjukan Teater, Tari, Musik, Pemutaran film, seminar sampai Pagelaran kesenian tradisional. Adalah suatu kenyataan, bahwa partisipasi para pelaku kesenian di kota Bandung adalah suatu potensi yang sangat besar sumbangsihnya bagi kelanjutan gerak kebudayaan bangsa ini. Dalam [aikon!] edisi bulan Agustus ini, anda bisa mendapatkan berbagai informasi acara, mulai dari awal sampai akhir Agustus 2001. Sedangkan untuk program acara bulan September akan disisipkan dalam [aikon!] edisi September 2001.
PROGRAM BAE
Sebuah program yang akan menegaskan kembali kota Bandung menjadi salah satu lokasi dimana kesenian, baik praktek maupun pemikirannya. Seperti penyelenggaraan Bienal Seni Rupa BAE 2001, yang sekaligus menjadi pameran besar seni rupa dua tahunan pertama kalinya di kota Bandung. Mengawali rangkaian itu Bienal BAE 2001, akan menyoroti karya-karya para seniman yang tinggi dan bekerja di kota Bandung, dalam lingkungan wacana perubahan. Dengan tema Warisan Perubahan, Bienal BAE 2001 dengan tim kurator telah memilih karya-karya dari 46 seniman. Mulai hasil karya para seniman yang sudah lanjut dan dikenal dalam dunia seni rupa nasional, seperti : Barli Sasmitawinata, Umi Dachlan, A.D. Pirous, Jeihan, Haryadi Suadi, Sunaryo, Rita Widagdo sampai Trisna Sanjaya, Krisna Murti, dan lainnya. Bentuk dan mediapun beragam: lukisan, grafis, keramik, instalasi, multimedia, web, dan performance art. Akan ada enam lokasi bienal BAE 2001 yang tersebar di kota Bandung: Selasar Seni Sunaryo, Galeri Soemardja ITB, Griya Seni Popo Iskandar, yang akan diselenggarakan di ruang publik. Dalam rangkaian Bienal, juga akan dirancang berbagai program yang merangsang untuk publk yang ingin lebih jauh mengetahui tentang karya-karya yang dipamerkan, maka akan diberikan berbagai penjelasan, baik oleh senimannya sendiri, kurator maupun para relawan.
Dalam rangkaian BAE 2001 akan diselenggarakan juga Simposium yang akan membahas berbagai hal yang bertema : Perubahan, Masyarkat dan Kesenian. Bahasan yang akan disajikan para pembicara yang kompeten dalam bidang seni dan budaya ditanah air, akan terbagi dalam lingkup wawasan proses kreasi, teoritis, dan infrastruktur kesenian.
PROGRAM PUBLIK
Dalam mengantisipasi berbagai perkembangan yang tengah terjadi, seni merupakan wilayah potensial bagi perlintasan berbagai bidang ilmu dan kehidupan. Seperti perkembangan teknologi informasi yang menghasilkan terciptanya ruang maya yang tentunya juga potensial bagi dunia seni untuk mengalah dunia siber. Maka selain BAE 2001 bisa teraskses oleh publik yang lebih global lagi lewat media jejaring. Dalam program On-Line juga akan diadakan workshop seni dengan medium jejaring ini. Sedang yang berkaitan dengan lingkungan kota terutama sosial, tata ruang dan kebersihan, juga akan diselenggarakan pembuatan kampanye yang berkaitan dengan hal tersebut dengan seniman serta akan melibatkan berbagai pihak sponsor. Begitupun dengan program peningkatan apresiasi seni budaya, akan ada kompetisi seni-budaya untuk para pelajar SMU dan sederajat.
Dengan denmikian BAE 2001 diharapakan akan lebih menjadi jembatan komunikasi antara dunia seni dan masyarakat, Pengadaan berbagai program komunikasi seperti Center maupun informasi melalui kode SMS selama BAE 2001 berlangsung akan menjadikan suasana kehidupan di kota Bandung lebih kondusif.
Leave a Reply