1997_awal Mei_Edisi 068_bahas:
Perjalanan panjang menjadi Kamus
Mulanya…
Dalam sejarah panjang perkembangan umat manusia, sejarah kamus hanya dapat diketahui dari secuil keterangan yang terdapat di sejarah bahasa. Tradisi penyusunan kamus dimulai oleh Bangsa Yunani seperti dilakukan oleh Pamphilus of Alexandria pada abad 1 M. Setelah itu mulailah muncul profesi “afficist”, yaitu penghimpun daftar kata-kata dwi bahasa dapat dirunut sesuai dengan penggunaan bahasa.
Asal mula kamus dwi bahasa dapat dirunut dari penggunaan glosses atau penjelasan kata-kata sulit di berbagai naskah jaman masa pertengahan. Beberapa naskah di abad 7 dan 8 merupakan bentuk bahasa Inggris yang paling awal. Tahun 1480, kamus dwi bahasa pertama diterbitkan di Inggris oleh William Caxian, Ia membuat kamus Inggris-Perancis untuk para pelancong. Kata dan ungkapan disusun dalam kolom parallel 26 halaman. Kemudian menyusul kamus Latin-Inggris oleh ahli tata bahasa John Stanbridge yang diterbitkan oleh Richard Pynson di tahun 1496. Di tahun yang sama, Pynson menerbitkan kamus Latin-Inggris berjudul Promptus Peurorum (gudang kata-kata untuk anak-anak yang kemudian terkenal sebagai “promotorium parulorum sive clericorup” atau gudang kata-kata bagi anak-anak atau pendeta.
Dalam Bahasa Inggris, kamus disebut dictionary. Kata tersebut berasal dari Bahasa Latin “dictuionarium” yang artinya “mengatakan”. Adalah Bangasa Yunanai dan Romawi kuno yang pertama kali melakukan aktivitas pembuatan kamus. Kala itu, pembuatan kamus masih terbatas sebagai kegiatan pencatatan kata-kata yang dianggap sukar atau aneh. Pada awal abad pertengahan, para ilmuwan mulai banyak memakai kamus latin untuk menjelaskan kata-kata Latin yang sulit dimengerti. Baru di akhir abad pertengahan ketika Bahasa Latin hilang dari peredaran dan mulai digantikan bahasa nasional di daratan Eropa, para ilmuwan menggunakan “daftar kata” untuk memahami menuskrip Latin.
Lalu….
Pada tahun 1604, Robert Cawdrey menyiapkan kamus Inggris pertama yang bernama “The Alphabet Call of Hard Words”. Ia memiliki 3000 kata dari Bahasa Inggris tersulit yang diambil dari bahasa lain. Di awal tahun 1700, Jonathan Swift, Alexander Pope, Joseph Addison, Samuel Johson membuat kamus standard Bahasa Inggris yang terbaik. Lalu pada tahun 1721, Nathan Bailey menerbitkan kamus yang berisi 60.000 kata. Ini adalah kamus pertama yang memuat seluruh perbendaharaan kata dalam Bahasa Inggris, di samping kata-kata tersulitnya. Kemudian, Samuel Johnson di tahun 1755 menerbitkan “A Dictionary of The English Languange”. Untuk itu, ia harus menghabiskan waktu tahunan untuk menyeleksi kutipan-kutipan dari para penulis kondang untuk memberikan pilihan makna kata.
Akhirnya…
Jika sering menemui kamus Webster,ketahuilah pembuat kamus ini adalah Noah Webster. Ditahun 1806, beliau menerbitkan kamus kecil untuk sekolah-sekolah di Amerika. Lalu Webster berobsesi untuk membuat kamus standar bahasa Inggris. Amerika sebagai perbandingan dari kamus Inggris buatan Johnson dan Walker. Untuk proyek besarnya ini, Webster mendapat dukungan dari pemimpin Amerika seperti Benyamin Franklin. Akhirnya, di tahun 1828, ia berhasil menerbitkan kamus berisi 70.000 kata yang terus menerus mengalami revisi dan digunakan di seluruh dunia hingga kini.
Pada tahun 1880, kamus-kamus ilmiah mulai diterbitkan. Yang pertama adalah “A New English Dictionary on Historical Principles” atau “The Oxford English Dictionary”. Kamus ini telah diterbitkan sejak tahun 1884 sampai 1928. Kamus sejarah ini telah merekam berbagai peristiwa sejarah secara lengkap.
Kamus Bahasa Indonesia
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda berbahasa Indonesia atau berbahasa Jakarta-Betawi? Nah, jika kita memiliki kamus bahasa Indonesia-Indonesia mungkin bisa diketahui perbedaannya. Dalam kasus itu, lengkap tertera pengertian istilah, baik lokal maupun asing yang disusun secara sistematis. Tetapi yang menjadi masalah adalah mahalnya harga kamus besar Bahasa Indonesia, sehingga hanya bisa dimiliki kalangan tertentu. Bayangkan harganya lebih mahal dari kamus Bahasa Inggris. Harga satuan kamus Bahasa Indonesia bisa mencapai Rp. 45.000,- , sedangkan harga satuan kamus Bahasa Inggris – Indonesia antara Rp. 16.000,- s/d Rp. 30.000,-.
Tapi mungkin itu bukan jadi alasan satu-satunya, mengapa masih saja banyak Orang Indonesia yang tidak dapat berbahasa Indoensia Yang Baik dan Benar.
Kamus Dalam Satu Disket!
Kini setiap orang tinggal menyisipkan kamus Oxford dalam bentuk disket di kantong bajunya. Seluruh isi kamus bisa dimasukkan dalam sebuah compact disc yang dibaca di komputer. Menurut juru bicara Oxford University, disket khusus harganya hanya sepertiga dari kamus edisi cetakan. Kamus Inggris Oxford sendiri diterbitkan pertama kali tahun 1928 dan membutuhkan waktu 44 tahun untuk menyusunnya.
Kamus-Kamus di Indonesia
- Sebuah kamus bahasa Makasar – Indonesia pertama di dunia telah diterbitkan oleh Yayasan Darul dakwah al Irsyad. Kamus setebal 510 halaman ini memuat 5400 kata. Untuk kata dalam Bahasa Makassar, sang pembuatnya, Aburaerah menggunakan aksara lontar (aksara bahasa Bugis-Makasar). Kamus ini disusun selama 10 tahun.
- Sekitar 6800 kata dalam Bahasa di Kalimantan Tengah menyusun buku kamus Dayak Ngaju. Penyusunan ini memerlukan dana dalam jumlah besar. Oleh karena, harus mengumpulkan beberapa narasumber, baik yang berada di pelosok pedalaman maupun yan berada di luar Kalimantan Tengah.
- Setelah melewati studi selama 35 tahun, maka terbitlah kamus islam Indonesia. Sistematika kamus ini cukup lengkap. Pertama disajikan tema diikuti dengan asal kata dan pengetahuan yang meliputi 23 bidang, dari Antropologi hingga Teologi. Lantas disajikan definisi, baru kemudian penggunaannya dalam bahasa Indonesia.
Kamus Bahasa Bali
Ada 3 kamus bahasa Bali yang bisa ditemui di beberapa toko buku, yaitu :
- Kamus Bali – Indonesia susunan Pemda.
Kamus ini terbit sejak tahun 1978, berisi kurang lebih 15.000 kata pokok dan 30.000 kata bentukan. Bahkan pada cetakan ke-2 pada tahun 1983 sudah bertambah lagi 2.000 kata. Kamus berpenampilan rapi itu disusun oleh Panitia Penyusunan Kamus Bali – Indonesia, diketahui oleh Drs. I Wayan Warna (Kepala Dinas Pengajaran Dati I Balui pada waktu itu), yang bekerja atas dasar penugasan dari Pemerintah Daerah Propinsi Dati I Bali. Panitia mulai bekerja pada tahun 1973-1975 (selama 21 bulan) dengan mendaftar semua kata-kata dalam bahasa Bali yang masih dipakai dan mencari padanan kata serta penjelasannya, dengan memakai panduan kamus Bahasa Indonesia susunan WYS Purwadarminta. Kemudian apada tahun 1975-1976 (selama 12 bulan penuh) panitia menyusun kata-kata bentukan dari tiap kata beserta peribahasa yang mungkin ada. Untuk merevisi dan mengurangi kejanggalan yang ada diperlukan waktu 11 bulan antara tahun 1976-1977. - Kamus Bahasa Bali susunan I Wayan Simpen AB
Kamus dari Bahasa Bali ke Bahasa Bali ini disusun mulai tahun 1960, dimana pada saat itu Pemda Tk. I Bali meminta pertolongan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat – Denpasar yang diwakili oleh I Wayan Simpen AB untuk membuat Kamus Bahasa Bali. Dengan tujuan agar masyarakat Bali tidak kehilangan akar budayanya. Maka dengan bantuan pengarahan dari Dr. I Gusti made Tamba (Ketua Perguruan Rakyat Saraswati). Bapak Simpen dan seorang juru ketiknya akhirnya menyelesaikan penyusunan kamus tersebut pada bulan Septermber 1974.
Namun kerja keras itu agaknya kurang dihargai karena naskah tersebut mengendap di kantor Gubernur bertahun-tahun tanpa kabar berita. Sedangkan Perguruan Rakyat sebenarnya sangat ingin menerbitkannya, hanya saja keuangannya tidak mencukupi.
Baru pada tahun 1983 kamus tersebut bisa diterbitkan oleh PT. Mabhakti Denpasar. Sementara, menurut Bapak Simpen, Panitia Penyusunan Kamus Bali – Indonesia yang mulai bekerja pada tahun 1975, banyak pihak mengambil kata-kata dari kamusnya untuk penyusunan Kamus Bali – Indonesia tanpa mencantumkan namanya sebagai sumber.
- Kamus Bali – Indonesia oleh J. Kersten, SVD
Kamus ini disusun oleh J. Kersten, SVD seorang pendeta Katolik dengan tujuan memudahkan orang asing yang ingin mengenal Bahasa – Bali, karena dilampiri dengan ringkasan pelajaran tata bahasa Bali yang disajikan secara baik.
Kamus di Amerika…!
Perhatian besar terhadap kamus mulai marak abad 18. Benyamin Franklin, pada tahun 1751 menyatakan bahwa setiap murid sekolah seharusnya memiliki kamus bahasa Inggris untuk mengatasi kesulitannya dalam berbahasa. Pimpinan sekolah tata bahasa inggris di New York, Hugh Hughes menyatakan bahwa muridnya harus memiliki Dictionary in Octavo karya Johnson. Kamus itu diimpor dari Inggris, karena Amerika baru mencetak kamus untuk pertama kalinya di tahun 1788, yaitu “Royal Standard English Dictionary” oleh Perry. Kamus Amerika dengan ukuran paling besar dengan judul “A Dictionary of American Language”.
Pada pertengahan abad 19 telah terjadi perang kamus di Amerika antara Noah Webster dengan Joseph Emerson, Webster telah memiliki reputasi sebagai pembaharu sistem eja dan pemenang inovasi Amerika, sedangkan Joseph Eemerson adalah pengikut tradisi. Setelah menerbitkan karya pentingnya “A Universal and Practical Dictionary of English Langungae” (1846), Joseph Emerson menyusun edisi klimaksnya di tahun 1860, yaitu “A Dictionary of English Languange”. Namun kamus itu justru menyisihkannya dari perang tersebut. Dibawah perusahaan penerbitan yang agresif, G & C Merriem Co., kamus Webster dipasarkan ke semua sekolah di Amerika.
Ada Apa Saja Di Dalam Kamus?
- Penyusunan daftar kata:
Tujuan penyusunan kamus besar adalah membuat catatan lengkap dari suatu bahasa. Didalamnya, kata-kata kuno pun harus dimasukkan. Dalam suatu bahsa yang memiliki kepustakaan yang luas, dimungkinkan terjadi kata-kata yang tak terkumpul atau masih berkeliaran di luar sumber. - Ejaan:
Kamus memiliki peranan penting dalam aturan ejaan. Juga didalamnya terdapat tanda-hubung dan pembagian sukukata (syllabifacation). - Pelafalan:
Kamus rupanya lebih responsive terhadap pelafalan dibandingkan ejaa. Dalam pembuatannya selalu terjadi pertentangan antara bentuk pengucapan tradisional dengan pengucapan eja. - Etimologi (asal-usul kata).:
Sayangnya, masih banyak kata yang diberi keterangan “kata dasar tak diketahui”.
- Informasi (asal-usul kata).:
Sayangnya, masih banyak kata yang diberi keterangan “kata dasar tak diketahui”. - Informasi gramatikal:
kamus harus memuat dua macam bentuk dasar kata dalam suatu bahasa, yaitu kata yang membentuk fungsi gramatikal dan akta referensial yang melambangkan kesatuan di luar sistem kebahasaan. - Label pemakaian:
Digunakan untuk memberi batasan penggunaan kata, misalnya geografikal,cultural, temporal. Kita tidak dapat memberi label benar atau salah, karena penilaian pemakaian bahasa bukan pada kata itu sendiri melainkan kesesuaiannya dengan konteks. - Kutipan-kutipan ilustratif:
Kamus jaman dulu adalah hasil karya yang saling menjiplak satu sama lain, tetapi kumpulan data ilustratifnya asli.
Kamus Dalam Kurun 1604-1828
Tahun 1604, di London diterbitkan Kamus Inggris berjudul “A table alphabetical, containing and teaching the true writing and understanding of hard susul English word, borrowed from the hebrew, greek, latin of French”. Kamus ini dibuat oleh Robert Cawdrey, mantan kepala sekolah di Unkham, Rutland. Cawdrey berkolaborasi dengan anak lelakinya, Thomas seorang kepala sekolah di London. Kamus ini berisi 3000 kata, berasal dari tiga sumber dan dapat dikategorikan penjiplakan. Karya Cawdrey ini sudah mengalami 14 kali cetak ulang.
Kamus berikutnya terbit tahun 1616, karya John Bullokar yang berjudul “The English Expositor”. Kamus ini banyak memuat arkaisme/kata-kata kuno ditandai dengan symbol bintang. Kamus Bullokar ini terbit dalam 14 edisi dan edisi terakhir terbit tahun 1731.
Tahun 1625, Henry Cockeram meneribitkan kamus “The English Dictionarie an Interprener of hard English words”.
Selama kurun waktu diatas, pembuatan kamus hanya untuk mengisi waktu senggang atau bagian dari hobi. Namun mulai tahun 1702, muncullah kamus-kmaus dari leksikografer professional. Misalnya kamus karya John Kersey yang berjudul “A New English Dictionary”, ia memasukkan unsur tradisi dari buku ejaan dan melenyapkan kata-kata fantastis yang memerdayakan para pembuat kamus terdahulu. Tahun 1720, kamus Kersey mulai ditinggalkan karena ada inovasi dari Nathan Balley, seorang kepala sekolah di Stepney, yaitu “An Universal Etymological Dictionary” (1721). Hingga akhir abad itu, kamus ini lebih populer dibanding karya Johnson.
Di tahun 1707 di Inggris, Humphrey Wanley, seorang ahli barang antik telah menyusun daftar buku-buku yang dianggapnya bermutu. Ia berharap agar Society of Antiquaries dapat menerbitkan kamus untuk memperbaiki bahasa Inggris seperti halnya Bahasa Prancis dan Itali. Ide kamus ini akhirnya diwujudkan oleh Samuel Johnson, seorang kritikus dan penyair. Keunggulan kamus Johnson adalah tertera 118.000 kutipan ilustratif. Selain ilustrasinya indah, juga membantu pembaca untuk merasakan rasa dari suatu kata. Tak seorangpun berani membagi kata kerja “take” ke dalam 113 sence. Kamus ini dicetak dalam empat edisi dan diakui terbaik selama beberapa dekade.
Sumber:
The World Book Of Encyclopedia, 1975, USA .. Kamus Bali. Indonesia susunan Pemda. Kamus Bali . Indonesia susunan J. Kersteb, SVD. Hasil perbincangan dengan Nyoman Gde Sugiarta, mahasiswa Sastra Bali, Fakultas Sastra Universitas Udayaba, Denpasar . Kompas, 25-01-1996, hal.9. Kompas, 25-02-1996, hal.18 . Kompas 17-01-1995, hal. 16. Kompas, 18-03-1994. hal.4: Kompas, 03-08-1993.hal.12 . Kompas, 07-12-1992.hal.11 . Kompas, 24-06-1992.hal.8
Leave a Reply