Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

PBI Kehilangan Nirwan

Written in

by

Senin pagi, 7 Agustus, 2023, beberapa kawan mengirimkan pesan pendek melalui aplikasi WhatsApp, mengabarkan meninggalnya Nirwan Ahmad Arsuka. Saya terkejut, hanya dapat membalas: “Turut berduka. Semoga keluarga yang ditinggal dikuatkan.”

Nirwan yang dikenal sebagai penulis hebat, pendiri, dan pemimpin jaringan Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) itu meninggal di kediamannya di Taman Rasuna, Jakarta. Menurut kabar karena serangan jantung.

Selasa siang, beberapa kawan menghubungi saya kembali dengan pesan singkat lewat aplikasi yang sama. Intinya mereka melontarkan pertanyaan tentang kelanjutan PBI, antara lain kaitannya dengan dana hibah Indonesiana yang diterima oleh PBI. Untuk menghindari munculnya informasi yang simpang siur, disepakati untuk mempertemukan berbagai pihak itu melalui pertemuan daring melalui aplikasi zoom.

Hari Rabu sore, terjadilah diskusi antara beberapa kawan PBI yang dianggap dekat dengan Yayasan Pustaka Bergerak (YPB), termasuk beberapa orang yang namanya tercantum di dalam akte pendirian yayasan, lembaga yang mewakili PBI untuk menerima Dana Indonesiana, dan kawan-kawan dari pihak Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), pihak pemerintah yang mengelola Dana Indonesiana.

Masing-masing pihak mengungkapkan keinginan untuk ‘membereskan’ berbagai kewajiban yang belum terlaksana sepeninggal Nirwan. Pihak Dirjenbud menyampaikan bahwa YPB perlu menyelesaikan kewajibannya dalam hal: 1. dokumentasi dari simpul-simpul relawan PBI yang diberi bantuan Dana Indonesiana, dan 2. Informasi saldo di dalam rekening YPB untuk mengetahui sisa Dana Indonesiana yang masih ada di yayasan tersebut. Sebagai bahan dasar untuk menelusuri, pihak Dana Indonesia menyampaikan tiga berkas digital berupa laporan terakhir yang disampaikan Nirwan pada bulan Juli 2023. Harapan dari pihak Dirjenbud itu jelas, yaitu: YPB dapat menuntaskan pertanggungjawaban dana milik publik yang telah diterima. Bila pertanggungjawaban yang diharapkan dapat dilakukan dengan baik dan YPB dapat melakukan reorganisasi dengan solid, maka akan dimungkinkan pula YPB untuk meneruskan kerjasamanya dalam mengelola dana hibah Dana Indonesiana, yang konon pada 2022 dirancang untuk periode tiga tahun – sampai 2025. Dilandasi perhabatan dengan Nirwan dan tanggungjawab atas nama baik jejaring PBI, kawan-kawan di PBI menyatakan sepakat untuk mengerjakan ‘pekerjaan rumah’ dengan dua butir keluaran itu. Soal reorganisasi menjadi pekerjaan rumah di kemudian hari setelah proses pertanggungjawaban Dana Indonesiana itu selesai.

Kawan-kawan PBI banyak menemui hambatan karena selama ini Nirwan mengelola yayasan dan jejaring PBI sendiri. Tidak ada kawan PBI yang dilibatkan atau memiliki catatan lengkap tentang jalannya kerjasama dengan Dana Indonesiana – dan mungkin juga tentang kerjasama-kerjasama lainnya. Nama-nama pada akte pendirian yayasan telah dihubungi dan diajak urun rembuk. Tidak ada satu pun yang mengetahui tentang bagaimana lembaga itu berjalan – umumnya mereka berbagi kenangan dan mimpi saat kawan-kawan itu berhubungan dengan Nirwan secara pribadi.

Dari berkas yang disampaikan oleh pihak Dirjenbud diketahui ada 37 simpul relawan PBI yang menerima Dana Indonesiana, namun tidak semua memiliki nama penanggung jawab, nomor kontak, dan lainnya. Kawan-kawan PBI yang mengetahui suatu simpul dari nama simpul dan publikasi di Facebook, segera mengontak dan meminta relawan di simpul itu untuk mengisi yang disiapkan sebagai alat bantu penelusuran dan pembuatan laporan.

Mushilin, seorang kawan PBI yang berdomisili di Jakarta, banyak membantu ke sana ke mari mengurus berbagai keperluan. Berikut ini informasi yang ia sampaikan kemarin:

Terkait packing buku pak nirwan untuk di kirim ke makasar, alhamdulillah dibantu tim nya RM, progress uda 40%an, insyaAllah hari ini selesai.

Terkait in memorian pak nirwan di perpusnas tgl 27 agustus saya sedang koordinasi dg pak joko.

Terkait saldo BRI, saya sama mbak farida (sebagai sekretaris di akte PB) kemarin sudah coba ke BRI, ternyata yg ttd hanya atas nama pak nirwan, jadi sesuai UU yg bisa buka hanya beliau. Saran dari BRI kita harus ganti akte.

Saya coba minta bantuan mas Arif Rosyid (komisaris utama Bank Syatiah Indonesia) untuk bantu koordinasi dg kawannya di BRI, ternyata juga tetap gak bisa walaupun cuma intip saldo. Saran dari teman beliau yg di BRI bisa ke notaris untuk pembaruan, katanya bisa selsai dalam 1 hari, sedangkan kita munas aja belum kan.

Kemarin pas ketemu mbak farida sama bung enrico nyaranin :
yg punya teman notaris minta tolong tanyakan, untuk keperluan mendesak, biar mobilenya cepat, bisa gak notaris bikin akte sementara misal berlaku 2 minggu, ditunjuk siapa aja ketuanya biar cepet selesai. Setelah itu baru kita bisa munas.

Atau kalau kawan2 bisa munas secepatnya dan nentuin susunannya bisa langsung buat (pembaruan) akte permanen.

Whatsapp Group 12 Agustus 2023.

Menurut pertemuan daring Sabtu sore, 12 Agustus 2023:
1. Formulir laporan dari relawan akan segera dipublikasikan secara luas melalui media sosial mengingat tidak semua nama di dalam laporan akhir dikenali. Harapannya adalah 37 nama yang tercantum sebagai penerima bantuan dapat mengirimkan dokumentasi kegiatan masing-masing segera.
2. Diperoleh informasi dari mbak Asniar yang mengabarkan bahwa ada sejumlah donatur yang menitipkan dana sejumlah Rp20juta untuk membantu proses penyelesaian berbagai tanggung jawab Nirwan secara pribadi. Sebagian dana ini, sebesar Rp10juta, disepakati untuk dititipkan pada Muslihin, sebagai relawan yang akan direpotkan dalam mengusahakan berbagai keperluan. Muslihin akan membuat laporannya kemudian.
3. Sebagai catatan, pada hari Senin, 14 Agustus 2023, Muslihin, akan membantu dalam mengusahakan:

  1. Mendapatkan Akte Kematian dari kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan,
  2. Memperoleh kembali benda milik Nirwan di kepolisian, seperti: telepon genggam, dompet, dan komputer,
  3. Mendapatkan semacam adendum akte Yayasan Pustaka Bergerak untuk dapat digunakan sebagai berkas legal sementara dari yayasan tersebut,
  4. Mengakses informasi rekening yayasan di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Epicentrum, Rasuna Said.

Semoga materi pertanggung jawaban dapat diserahkan pada pihak Dirjenbud sesuai rencana pada Rabu, 16 Agustus 2023 mendatang.

Hari ini hari Minggu, 13 Agustus 2023. Saya kembali diingatkan untuk tidak membuat repot orang lain ketika saya ‘dipanggil pulang’ entah kapan nanti. Banyak pekerjaan rumah yang perlu saya kerjakan segera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *