Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Pak Kinong dan Kawan-kawan 17an

Written in

by

Empat bemo warna-warni beriiringan dari Karet, Manggarai, Proklamasi, Gondangdia dan pulang lewat Balaikota. Konon mumpung pak polisi sedang upacara peringati 71 tahun negara (yang konon sudah) merdeka.

Di paling depan, BemoBaca putih dengan rak buku yang terlihat karena terpal penutupnya dibuka sepanjang jalan, dikemudikan oleh pak Kinong. Di belakangnya adalah pak Mahmud dengan bemo berwarna biru milik pak Iin. Atap bagian penumpang diselimuti kap berwarna merah bergambar Sutan Syahrir.Kemudian bemo ungu dengan kap merah bergambar Tan Malaka beserta pesannya yang diambil dari Buku Madilog. Bemo ungu itu baru selesai dicat dan kali ini disupiri pak Yadi yang ditemani pak Sugeng di sebelahnya. Paling belakang adalah bemo pak Mamat. Bemo yang paling ‘sehat’ dan rapih itu diselimuti rajutan benang poly warna-warni hadiah dari Kelompok RajutKejut tahun lalu.

Di tengah perjalanan, rombongan pak Kinong mampir ke kediaman mbak Gita di seberang Gedung Proklamasi, yang tidak disangka telah menyiapkan makan siang yang lezat di atas meja makan yang panjang. Terima kasih mbak.

Santai menyusuri jalan-jalan menebar polusi udara dan suara.

IMG_3095 IMG_3096 IMG_3097 IMG_3099 IMG_3107 IMG_3108 IMG_3109 IMG_3111 IMG_3113 IMG_3115 IMG_3116 IMG_3117 IMG_3125 IMG_3137 IMG_3140

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *