Empat bemo warna-warni beriiringan dari Karet, Manggarai, Proklamasi, Gondangdia dan pulang lewat Balaikota. Konon mumpung pak polisi sedang upacara peringati 71 tahun negara (yang konon sudah) merdeka.
Di paling depan, BemoBaca putih dengan rak buku yang terlihat karena terpal penutupnya dibuka sepanjang jalan, dikemudikan oleh pak Kinong. Di belakangnya adalah pak Mahmud dengan bemo berwarna biru milik pak Iin. Atap bagian penumpang diselimuti kap berwarna merah bergambar Sutan Syahrir.Kemudian bemo ungu dengan kap merah bergambar Tan Malaka beserta pesannya yang diambil dari Buku Madilog. Bemo ungu itu baru selesai dicat dan kali ini disupiri pak Yadi yang ditemani pak Sugeng di sebelahnya. Paling belakang adalah bemo pak Mamat. Bemo yang paling ‘sehat’ dan rapih itu diselimuti rajutan benang poly warna-warni hadiah dari Kelompok RajutKejut tahun lalu.
Di tengah perjalanan, rombongan pak Kinong mampir ke kediaman mbak Gita di seberang Gedung Proklamasi, yang tidak disangka telah menyiapkan makan siang yang lezat di atas meja makan yang panjang. Terima kasih mbak.
Santai menyusuri jalan-jalan menebar polusi udara dan suara.
Leave a Reply