Sebuah bangunan tua yang memiliki banyak cerita hilang di Yogyakarta.
Bangunan seluas 236,40 meter persegi itu dikenal dengan nama Aula Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Menurut cerita warga sekitar, tempat ini biasa digunakan untuk pementasan seni, olahraga, dan pertemuan orang tua murid.
Dulu upacara kelulusan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dilakukan di aula ini, sebelum sebuah auditorium baru seluas 630 meter persegi dibangun di sisi Jalan Afandi. Dulu upacara itu dilakukan secara khusuk di dalam lingkungan yang alami. Diawali dengan doa bersama di kapel Santo Robertus Belamirnus yang berada di selatannya, kemudian para lulusan melakukan arak-arakan di bawah pohon-pohon besar yang rindang menuju aula. Para orang tua menyaksikan anak-anak mereka dari teras beratap tambahan.
Belum ditemukan perjalanan sejarah mengenai bangunan tua ini. Perkiraan paling jauh, aula ini dibangun setelah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) terbentuk pada di antara 1955 – 1958.
Gambar ini diunduh pada 14 Desember 2023. Google masih menampilkan kondisi awal sebelum aula dirobohkan.
Sebelum diruntuhkan, seorang warga yang peduli, mendokumentasikan kondisi awal aula. Dari berkas yang dibuat oleh warga tersebut, dapat diketahui proses perobohan dimulai sejak Sabtu, 25 Maret 2023.
Pada Sabtu, 27 Mei 2023, aula tersebut telah rata dengan tanah.
Sampai saat ini, di samping reruntuhan, sebuah pohon beringin besar dan sebuah pohon cemara puntir masih tegak berdiri. Mereka masih menunggu nasib, apakah mereka akan juga dirobohkan, dan digantikan oleh bangunan tinggi besar untuk ‘memenuhi permintaan pasar’.
Semoga Aula ini merupakan bangunan tua terakhir yang dirobohkan oleh pengelola Yayasan Sanata Dharma.
Leave a Reply