1996_akhir November _Edisi 057_peduli:
Bulu
Penggunaan bulu binatang dalam fashion sudah dikenal dan menjadi trend sejak abad 19, rompi dan belakangan sebagai mantel. Hal ini sebenarnya mengherankan mengingat bulu sintesis sebenarnya sudah sering dipakai dalam fashion sejak tahun 1960.
Di bawah ini adalah jenis binatang yang sering dipakai dalam fashion:
Astrakhan : Dikenal sebagai Domba Persia. Sangat populer hingga pertengahan abad 19. Sering digunakan sebagai pelapis kerah dan manset di mantel. Juga sering dibuat topi.
Ennime (cerpelai) : Bulu cerpelai berwarna coklat ketika musim panas, tapi berubah menjadi putih pada musm dingin.
Fox (rubah) : Bulu rubah lembut, berkilau dan mewah. Bedanya dengan binatang lain adalah warnanya yang bermacam-macam, bisa coklat, biru, merah, perak.
Chinehilla (kerikit, sejenis tikus) : Bulu kerikit tebal dan panjang. Biasanya berwarna abu-abu pucat dan hitam. Bulunya sering digunakan sebagai pelapis mantel dan jubah
Raccon (binatang serupa kucing) : Bulu racoon agak panjang dibanding bulu binatang jenis lain.
Mulai populer pada 1920 dan masih menjadi favorit hingga 1970.
Selain binatang-binatang dia atas, masih ada musang, bajing, anjing laut, dan banyak lagi binatang yang sering dikorbankan sebagi alat mempercantik penampilan manusia. Padahal bulu sintesis mempunyai kelebihan dibandingkan bulu mereka. Bulu sintesis dapat (lebih mudah) diwarnai, selain itu hargnya juga lebih murah dibandingkan bulu binatang asli. Jadi…mengapa masih menggunakan bulu mereka untuk mempercantik diri Anda?
Sumber : The Encyclopedia of Fashion, Georgina O’Hara, Thames and Hudson.
Leave a Reply