Turun sedikit dari Danau Bratan, Bedugul, Aku bertemu lagi dengan Ayu. Ia cantik dan pintar sekali untuk umur yang sembilan tahun.

Sehari sebelumnya, aku membeli sebotol air minum darinya untuk membersihkan luka akibat jatuh. Selama aku berusaha membersihkan aspal, kerikil dan debu yang menempel pada luka, Ayu mengajak ngobrol sambil menjaga adiknya yang masih kecil – mungkin baru berumur empat tahun. Ia juga bercerita soal warung yang dijaganya sejak pagi, menggantikan bapak ibunya yang sedang di kebun sayur.

Siang itu, aku ngobrol juga dengan bapaknya Ayu. Ia banyak bicara soal kemajuan Indonesia, yang menurutnya telah memberi lebih bagi keluarganya belakangan ini. Bali baginya makin maju dan baik. Menurutnya, sampai saat itupun, bom yang meledak baru-baru ini di Mega Kuningan, tidak berdampak pada Bali.

Senangnya aku ngobrol dengan mereka, sehingga tak terasa hari menjadi makin sore. Aku pamit dan, sambil jalan, berdoa untuk Ayu dan keluarganya.