Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Anomi…Anomi…!

Written in

by

2001_September_Edisi 128_Sekitar Kita:
Anomi…Anomi…!
Ade Tanesia

“Panggil kami Aswino Aji dan Daibo Suarimbawa apabila anda juga bosan terhadap keseharian yang penuh konflik tak selesai seperti yang diedarkan lewat media massa”. Keruwetan dan kebosanan inilah yang menjadi inti karya I Made Aswino Aji dan I Made “Daibo” Suarimbawa. Dua perupa muda Bali yang lahir di tahun 1977 ini tak hanya bosan denga realitas semu yang ditawarkan media, tetapi juga pada dunia seni lukis yang hanya penuh dengan gosip jual menjual. Pada diri kedua seniman ini, terdapat daya untuk mencari bentuk baru, sehingga setidaknya dapat memperkaya kesenian kontemporer Bali. Jika seni rupa Bali sempat didominasi dengan gaya abstrak ekspresionis, kini ada kecendereungan di acara perupa muda untuk mengambil bentuk-bentuk seperti yang diawali oleh perupa I Nyoman Masriadi, Tren lukisan semacam ini pula yang kini sedang diburu oleh kolektor, I Made Aswino Aji dan I Made “Daibo” Suarimbawa rupanya tak ingin terseret dengan tren-tern terbaru yang sedang hangat dan seringkali menjenuhkan serta membuat seniman kehilangan arahya atau terjebak dalam kondisi anomi. Mereka terus mencoba eksplorasi ke dalam diri sendiri. Walaupun dalam pamerannya pada tanggal 23-24 Agustus kemarin, kedua seniman ini menggelar karya patung imitasi, drawing dan lukisan, Daibo misalnya, membuat instalasi dengan batu es yang direkamnya hingga keseluruhan karya esnya meleleh tak berbentuk. Aji membuat patung-patung yang didalamnya ditaruh lampu-lampu sehingga menimbulkan kesan horror, sangat pas dengan kesenangannya pada gaya gothik. Dalam karya lukisnya, Daibo pun tak takut untuk menggelar lukisan seukuran tahu goreng. Adanya sebuah keberanian untuk mengolah media ekspresi dan tema telah membuat pameran ini sungguh menarik dan tak sekedar mencari pelanggan.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *