Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

1997_akhir September_Edisi 077_bahas:
Secukil Tentang Jules Cheret (Bapak Poster Modern)

Pertumbuhan industry poster dimulai akhir abad 19, ditandai dengan keluarnya Undang-Undang Perancis yag mencabut pembatasan sensor. Dan yang paling penting, percetakan di perbolehkan menempel poster dimanapun, kecuali di gereja dan arena pemberitaan umum. Sejak itulah jalan-jalan menjadi galeri seni bagi bangsa Perancis, sehingga seorang buruh yang miskin pun dapat menikmati seni. Pelukis-pelukis terkenalpun tidak malu membuat poster periklanan. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran Jules Cheret yang memperkenalkan lithografi berwarna menambah kesepakatan perkembangan seni poster. Namanya kemudian diingat sebagai Bapak Poster Modern, karena posternya dinilai tidak hanya sebuah media publikasi periklanan, tetapi juga merupakan karya seni.

Jules Cheret anak seorang penyusun huruf yang miskin telah menempuh pendidikan lithografi sejak usia 13 tahun. Remaja ini menghabiskan hari kerjanya dengan melukis di atas batu-batu lithografi. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja sebagai juru cetak lithografi di beberapa perusahaan sambil mengikuti berbagai kursus menggambar di London. Setelah bertahun-tahun bermukim di London, akhirnya Cheret kembali ke Perancis. Saat itu ia dirundung banyak kesulitan. Keyakinannya akan kualiatas poster-poster lithografi pictorial tidak dapat diterima oleh para pengiklan. Di usia 22 tahun, Cheret sudah melahirkan poster coklat dan biru untuk operet Offenbach. Namun saat pesanan tidak kunjung datang. Cheret segera kembali ke London. Ternyata lithografi berwarna lebih dapat diterima di Inggris. Sehingga dalam waktu singkat ia sudah menguasai tekniknya.

Di London, terjadi titik balik dalam kehidupannya, ketika dia menerima pesanan poster untuk sebuah keluarga badut. Rejekinya terus mengalir, Ia bahkan ditunjuk untuk membuat label minyak wangi milik Eugene Rimmel. Hubungan kerjanya dengan Rimmel sangat baik, dan mencapai puncaknya ketika ia dibiayai Rimmel untuk membangun sebuah perusahaan percetakan di paris tahun 1866. Poster pertama yang dibuat dalam bengkelnya Sarah Bermhardt. Debut posternya telah melejitkan nama Sarah Bermhardt sebagai artis. Poster keduanya adalah poster berwarna untuk gedung dansa al Valentino. Dari bengkelnya, selama hampir 50 tahun, Cheret telah menghasilkan lebih dari seribu poster.

Jules Cheret sendiri hidup di saat seni art nouveau sedang menjadi trend (1890-1910). Gaya posternya bisa dikategorikan dalam gaya art nouveau yang ditandai oleh motif dengan garis gemulai organic yang feminism. Sementara warna-warna utama piihannya adalah garis hitam yang dipadukan dengan warna merah, kuning, dan biru. Walaupun tulisan tidak terlalu banyak dalam posternya, Cheret pun sangat memperhatikan gaya bahasa dan ia selalu memilih idiom populer yang banyak dikenal oleh masyarakat luas. Di samping itu, tulisan dalam posternya menjadi elemen visual, sehingga pemilihan dan penempatan hurufnya sangat dipertimbangkan segi artistiknya.

Dalam visualnya, Cheret kerap mengambil figure wanita cantik yang sering dijuluki “The Cherette”. Figurnya tidak hanya dianggap sebagai wanita ideal, tapi juga memberikan inspirasi bagi para wanita Prancis dalam hal mode dan gaya hidup. Bahkan seornag cendikiawan menjuluki Cheret “Bapak Liberalisasi Wanita”, karena figure wanita yang digambarkannya adalah wanita yang dapat menikmati hidup sesungguhnya, misalnya memakai baju-baju sexy, gemar berdansa, minum anggur, dan bahkan merikok di tempat umum. Figur wanita Cheret juga mendapat saingan kuat dari Eugene Grasset, seniman postet Swiss. Figur ciptaan Grasset pun banyak disukai masyarakat teruatama figure wanita semampai dnegan baju-baju panjang dan berpose statis. Hanya perbedaannya, komposisi Grasset lebh formal dan dingin daripada Cheret yang menghadirkan desain hangat dan mudah menyentuh penikmatnya.

Poster-poster Cheret, yang sebagian besar diperuntukkan bagi publikasi gedung pertunjukan musik dan teater, iklan minuman dan obat-obatan, telah merubah wajah tembok kota Paris. Menjelang tahun 1884, ia membuat poster ukuran besar dengan teknik kolase. Dengan karyanya ini Cheret menemukan jalanan sebagai ruang ekspresi seni yang menggairahkan. Dari kejauhan, karyanya lebih menyerupai sebuah mural lukisan daripada sebuah poster. Di tahun 1881, Cheret menjual perusahaan cetaknya kepada Imprimerie Chaik, dan mempertahankan posisinya hanya sebagai artistik untuk firma ini. Hal ini di lakukannya agar dia dapat mencurahkan waktunya hanya untuk seni dan desain. Tidak heran jika semenjak itu ia dapat mencetak hampir 20.000 helai poster per tahun. Pada tahun 1980, Cheret mendapat bintang kehormatan dari pemerintah Perancis. Ia dianggap telah menciptakan sebuah cabang seni baru yang mendorong perkembangan teknologi cetak. Di samping itu, Cheret pun dinyatakan berjasa besar dalam memajukan industrialisasi.

Memasuki abad 20, Jules Cheret lebih senang menghabiskan waktunya dengan gambar pastel dan lukisan. Ia hampir tidak pernah lagi memproduksi poster, Ia begitu menikmati masa tuanya di Nice dan mendirikan museum Jules Cheret untuk mengabadikan karyanya. Museum itu dibuka tidak lama sebelum kematiannya di usia 97 tahun.

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *