Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

2001_Juli_Edisi 126_Sekitar Kita:
Manajemen Komunitas ala Komunitas Gayam 16
Rohman Yuliawan

Penyelenggaraan suatu even biasanya dikelola dengan manajemen hirarkis yng mensyaratkan kejelasan peran dan tanggungjawab, Sapto Raharjo, seniman musik Yogyakarta, mengistilahkan manajemen serupa sebagai manajemen panitia, di mana pernik-pernik tanggung jawab didelegasikan pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kepanitiaan. Sapto berpendapat bahwa manajemen even semacam itu diadopsi dari kebudayaan Barat, sehingga kerapkali tidak dapat berjalan dengan efektifitas yang diasumsikan karena tidak berkesuaian dengan pola budaya bangsa kita. Aneka kebudayaan di negara kita sebenarnya menekankan pada pola tanggung jawab yang diemban secara kolektif, bukan divisional atau terbagi.

“Kita memiliki gotong-royong, kerja bakti dan bermacam bentuk kerja kolektif lainnya yang berbasis komunitas,”ujar Sapto. Karena itu, seniman yang sering asyik menggauli perangkat gamelan ini menggagas cara pengelolaan even berbasis pada komunitas yang menurutnya telah berurat-akar pada kebudayaan kita. Lewat Komunitas Gayam 16 berbagai gelaran budaya internasional sukses dikelola dengan manjemen komunitas, semisal Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) yang telah memasuki tahun ke-5 penyelenggaraannya. YGF V menurut rencana bakal diselenggarakan pada tanggal 8-10 Juli 2001 di Kawasan Budaya Gayam dengan melibatkan warga sekitar, “Kami ingin memperlebar kembali pola manajemen komunitas lewat keterlibatan langsung masyarakat,” kata Sapto, Sukses, dab!

Komunitas Gayam 16
Jl. Gayam No. 16 Yogyakarta
t: (0274) 510 415

Tags

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *