Berpikiran terbuka itu konon menyehatkan jiwa.

Asal-Usul Es Shanghai

Written in

by

Ditulis oleh Yan Widjaja di mailing list Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok

Tergelitik membaca tulisan mengenai Es Shanghai, jariku tergerak untuk menuliskan mengenai asal-usulnya. Soalnya, aku yakin banget meskipun kita sudah sering menikmati es tersebut, namun tak tahu sedikit pun mengapa dinamakan demikian, serta apa keistimewaan dan perbedaannya dengan es campur yg lain?

Shanghai adalah nama sebuah kota yang sangat modern di Daratan Tiongkok, sejak awal abad ke-20, jauh lebih maju bahkan dibandingkan dengan ibukotanya, Beijing (d/h Peking). Kenapa demikian? Karena Shanghai terbagi-bagi menjadi banyak daerah koloni, antaranya Jepang, Amerika, Inggris, Prancis, dan lainnya (lihat film-film kungfunya HuangFei-hung seperti Once Upon a Time in China). Boleh dibilang segala bangsa penjajah berkumpul dan mencengkramkan kuku di sini untuk menikmati kue lezat? bernama kota Shanghai.

Pada Perang Dunia Kedua, rakyat Tiongkok di bawah pimpinan Dr Sun Yat-sen bangkit untuk mengusir penjajah. Ekstrimnya sampai membenci semua orang asing, khususnya bule. Pada puncaknya, penjajah meninggalkan Shanghai setelah membumi-hanguskan-nya, membakar di daratan dan mengebom dengan pesawat terbang. Dampaknya Shanghai menjadi porak-poranda, hangus, gosong! Korban jiwa di antara rakyat jelata tak terhitung banyaknya.

Nah, Es Shanghai dibuat untuk mengenang pembumi-hangusan yang luar biasa kejam itu. Jadi yang dominan pada Es Shanghai adalah siraman kuah coklatnya yang berwarna merah-kecoklatan- kehitaman, seperti bekas terbakar, pada gundukan serutan es batu. Disisipkan pula dua potong biskuit kering wafer sebagai simbolik bangunan yang runtuh. Itu bedanya dari es buah biasa, es teler, sop buah, dlsb.nya

Dulu, pada era 1950-an, orang Tionghoa-Indonesia, sebelum menikmati Es Shanghai diam-diam memanjatkan doa dalam hati, semoga arwah para korban perang di Shanghai mendapatkan ketentraman di alam baka, barulah mulai mengaduk dan menyendoknya sesuap demi sesuap.

Believe it or not, but it’s the true story about Ice Shanghai!

Sedikit koreksi oleh Liang U … Sun Yat-sen memimpin revolusi menjatuhkan dinasti terakhir Qing (Tjeng), beliau meninggal tahun 1924, jauh sebelum perang dunia ke dua. Dalam Perang Dunia kedua yang menghancurkan Shanghai adalah orang Jepang.

Tags

4 responses to “Asal-Usul Es Shanghai”

  1. ophoeng Avatar
    ophoeng

    Hai, apakabar? Sudah makan?

    Tentang Es Shanghai, sorry, saya meragukan mengenai sejarahnya yang berkaitan dengan ‘bumi hangus’ di Shanghai. Sebab, setahu saya, Es Shanghai sejak dulu memakai sirup merah kemudian diberi susu kental manis putih, bukan sirup coklat atau susu coklat, yang berwarna merah-coklat-kehitaman seperti bumi hangus. Merahnya juga merah pinkish, atau fuchia, dihasilkan dengan penambahan pewarna merah.

    Penamaan Es Shanghai, bisa jadi karena Shanghai merupakan kota besar yang elite pada jamannya. Seperti pernah ada nama Es Ganefo, pada masa BK mengadakan kegiatan olahraga Ganefo (Games of the New Emerging Forces) tandingan Asian Games itu. Atau Kacang Atom yang nebeng popularitas penemuan(?) “atom” yang populer pada tahun 1960-an. Ada sejenis snack wafer coklat buatan Malaysia, populer dengan nama Apollo, mestinya ini lebih dikaitkan dengan pesawat antariksa Apollo itu, bukan dengan sang dewa Yunani itu.

    Nama dagang, biasanya memang dikaitkan dengan sesuatu yang populer pada masanya. Sebagai upaya untuk cepat diterima memori para prospek konsumennya.

    Ada Es Bumi Hangus di Solo, sekarang dijual juga di Kedai Bakmi Keriting Permata, Jakarta, tapi nampaknya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Es Shanghai. Itu semata es campur versi Solo yang diberi saus coklat, memang bisa saja “bumi hangus”nya berkaitan dengan warna si coklat yang kehitaman, tapi toh nampaknya tidak berkaitan dengan suatu peperangan atau pembumihangusan di masa perang, baik di Indonesia, apalagi di Shanghai.

    Sekali lagi, sorry. Tapi, terima kasih atas cerita sejarah anda.

  2. rico Avatar
    rico

    halo Oom Ophoeng..

    saya belum makan.. hehe
    thx atas sudut pandang anda yang tak kalah menarik..
    tak perlu ‘sorry’ lah.. berbeda memang ‘asyik’, bukan?

    hehe

  3. ayu Avatar
    ayu

    sekali-kali diceritain soal perang dunia yang zamanya manusia purba dong!!! kalau biza yang lengkap ya,because gue butuh banget sama artikel or cerita tersebut ok…………!!!!!!!!

  4. oping Avatar

    aku baru tahuuuuuuuu

Leave a Reply to rico Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *